Facebook Me

download untuk Gramedia digital best romance novel

Review Teeth Trainer Atau Perapi Gigi, Benarkah Merapikan Gigi?

Pada dasarnya saya memang pernah pakai kawat gigi selama tiga tahun karena, kondisi gigi yang kacau balau sampai rahang bawah tidak bisa menutup dan miring. Selang tiga tahun, dokter memberikan saya semacam kawat gigi non permanen yang bisa dicabut tempel, hanya dipakai ketika tidur saja. Fungsinya supaya gigi saya tetap pada kondisinya dan tidak acak-acakan lagi, kawat gigi non permanen ini kalau nggak salah dulu seharga Rp 700,000 getuh dah dan ngepas banget di rahang, jadi rada sakit kalau dipakai, imbasnya lebih banyak nggak dipakai. Gegara jarang saya pakai gigi yang sudah rapi ini jadi rada-rada berjarak getuh dah.


perapi gigi

Kawat gigi non permanen untuk rahang atas dan perapi gigi yang menyatu untuk rahang atas dan bawah.


Merajalela Di Olshop
Sekarang banyak banget saya lihat di online shop dan toko daring tentang teeth trainer atau perapi gigi, sekilas memang mirip banget dengan kawat gigi non permanen saya hanya saja dari plastik biru getuh. Cara pakai juga sama dan pikir saya pasti nggak bakal sesakit kawat gigi non permanen dari dokter. Singkat cerita, saya akhirnya membeli teeth trainer atau perapi gigi dari sebuah toko daring seharga hanya Rp 24,000 saja. 


Kok Mirip Gum Shield?


Ketika saya barangnya sampai, saya sempat bengong sebab, mirip banget bahkan sama dengan gum shield taekwondo. Saya pun memutuskan untuk bergoogling ria dan menemukan  bahwa yang disebut teeth trainer itu, biasanya untuk anak kecil yang giginya belum rapi.  Jadi teeth trainer atau perapi gigi ini untuk anak-anak? Tapi kok ukuran rahangnya dewasa? Apa ini sebenarnya gum shield taekwondo?


Ketika dipasang, ternyata nggak banget untuk kebutuhan saya karena, perapi gigi ini mengkover semua dari gigi sampai gusi, nggak seperti kawat gigi non-permanen dari dokter yang hanya melingkari gigi saja bukan gusi. Belum lagi nggak sesuai kebutuhan saya yang memang untuk merapikan gigi berjarak dan rahang bawah.

Penampakan gum shield yang sebelas dua belas dengan perapi gigi.


Saya memang belum konsul ke dokter perihal perapi gigi ini namun, lihat produknya yang mirip sekali dengan gum shield, sepertinya ini pengembangan dari gum shield kalau memang produk ortho, kenapa dokter saya nggak menyarankan perapi gigi saja?


Perapi gigi ini sama sekali nggak ada kerasa sakit atau kerasa ada tarikan getuh? Kalau kawat non permanen bikin susah tidur, nggak nyaman tapi kerasa banget.

Khasiatnya?
Buat saya sih, produk ini percuma dan malahan jadi buat olah raga karena kepake untuk gum shield. Tapi buat anda yang menderita tongos atau gigi depan maju, macam Elly Sugigi dan Bokir mungkin masih bisa memakai perapi gigi ini. saya perlu ingatkan kalau kondisi rahang dan gigi orang-orang berbeda-beda, nggak bisa disamakan dengan sebuah produk masal yang nggak jelas asalnya dari mana? Contohnya saya yang bermasalah dengan rahang bawah dan gigi berjarak untuk rahang atas, malah sia-sia beli perapi gigi ini. 



Related Post

Cara Mengatasi Gojek Error : Google Play Service Are Updating

Minggu kemarin tiba-tiba saja aplikasi Gojek saya error! Namun, bukan nggak bisa dipakai hanya saja setiap kali mau order go-ride muncul layar putih dengan tulisan Google Play Service Are Update dan ini hanya berlaku pada pada aplikasi Gojek saja. Aplikasi lain semisal Grab nggak ada masalah dan saya pun membuka google play untuk mengupdate namun, sama sekali nggak ada notifikasi updated? Semua aplikasi sudah pada versi terbaru, lalu membuka seting untuk mencari aplikasi google play dan sekali lagi nihil! Nggak ada aplikasi google play di apps seting? Anjay banget dah android ini, mana Gojek aplikasi penting yang memang sangat dibutuhkan, berbekal riset dan sudah saya coba sendiri, akhirnya berhasil juga mengatasi error Gojek : Google Play Service Are Update.

Kasus Pertama

google play service updated


Langkah pertama

Kalian harus masuk ke Google play untuk mendownload aplikasi bernama Play Service Info karena, dalam kasus saya aplikasi google play service menghilang entah kemana? Sehingga nggak bisa terlihat di menu seting - apps. Lewat aplikasi google play service info ini, kita bisa melihat versi berapa aplikasi google play service yang ada di android kita.

google play service info


Langkah kedua

Setelah kita tahu versi berapa aplikasi google play service yang ada di dalam handphone android maka, selanjutnya adalah berburu versi APK. Ingat, versi APK yang didownload harus sama. Semisal google play service di Infinix Hot max 3 saya adalah versi :12.8.74 (020406-204998136) maka versi APK-nya harus sama pula, kalau beda versi nggak bakal bisa diinstal. Urusan mencari APK google play service bisa ditelusuri lewat mbak google.


kalau sudah mempunyai APK google play service maka segera instal dan pilih new, biarkan sampai instal selesai. 


Langkah ketiga

Setelah kita instal APK google play coba buka kembali Gojek, kalau sudah bisa order go-ride berarti masalah selesai sementara, Gojek saya kembali normal hanya dalam dua hari setelahnya kembali muncul layar putih Google Play Service Are Update! saya pun langsung lihat tabungan dan pengen beli iphone 6 saja. Untungnya saya masih mau bersabar dengan Infinix Hot Max 3 ini dan memutuskan untuk ngulik lagi.

Untuk kasus ini, buka kembali apliksi google play service info dan klik Play store --> klik Open --> tekan menu tiga titik di kanan atas --->  klik clear apps data.

 


Setelahnya kembali buka aplikasi Gojek dan buka menu go-ride maka voila sudah bisa dipakai, saya sudah dua kali melakukan ini artinya ini bukan solusi jangka panjang dan menurut saya Google Play Service Are Updating ini bisa jadi karena, sistem android yang sudah penuh terutama, untuk aplikasi bootleg dari google yang cachenya bisa segambreng.   

Kasus Kedua

aplikasi google play service

Dalam kasus kedua, Go-Ride tetap nggak bisa dipakai namun, saat kita ke setting --> Apps terditeksi Google play service  biasanya ada di atas aplikasi Google play store. Maka kalian harus klik --> apps Google play service lalu klik -- > manage space dan klik  ---> clear all data.

Tenang semua data aman, clear all data hanya menghapus data sementara saja setelah itu Go-ride di aplikasi Gojek bisa kembali dipakai. Ingat! Cara ini hanya dipakai kalau aplikasi Google play service terditeksi di setting -->  apps.

Related Post

Resensi Cruel Crown : Red Queen Novella Yang Terlalu Remah!


Buat yang nggak sabar nunggu seri terakhir dari Red Queen yakni War Strom, bisa ngemil dulu novella dari Victoria Aveyard berjudul Cruel Crown. Cruel Crown sendiri merupakan novella atau novel pendek yang terdiri dari dua cerita yakni Queen Song dan Steel Scars dimana kedua merupakan prequel dari Red Queen. 

Sebagai fan garis keras Red Queen tentunya saya nggak akan mensia-siakan Cruel Crown namun, sayang ekspetasi jauh dari pada realita sebab, baik Queen song maupun Stell Scars serasa hampa dan percuma saja, seolah kedua cerita ini hanya demi memenuhi ruang kosong sebelum War Strom terbit.

Queen Song yang menceritakan bagaimana Ibu Cal mati, karena dijejali otaknya oleh bisikan Elara Merandus. Tak habisnya bagai sebuah cerita sepintas yang sulit untuk diingat. Nggak ada intrik berkesan dan Coriane digambarkan sebagai pribadi yang lemah padahal memiliki kekuatan yang nggak kalah dari Elara, penggambaran Coriane pun sama sekali nggak menarik. Semua hal tentang Ibu Cal ini nggak ada yang nempel di otak, benar-benar menjemukan.

Steel Scars yang menceritakan bagaimana Farley dan Shades bertemu untuk pertama kali ini jauh lebih menarik dan harus saya akui, cerita Steel Scars menyelamatkan Cruel Crown dari satu bintang yang bakal saya kasih di goodreads dan google book.  Senang betul bisa baca lagi tingkah sotoy Shades dibuku ini dan bagaimana ia memalsukan kematiannya, begitupun ending yang ternyata nyambung dengan buku pertama Red Queen. 


resensi Cruel Crown indonesia

Overall sulit untuk memberikan empat bintang maupun satu bintang, dilain pihak Queen Song benar-benar sampah sementara Steel Scars justru menarik. Amat disayangkan mengapa Victoria Aveyard tidak mengembangkan Cruel Crown dengan lebih serius, seperti Lord Of The Rings dengan The Hobbit ataupun Harry Potter dengan Fantastic Beast. Kalau mau jujur nggak dibaca juga nggak ngaruh kok sama seri Red Queen, nambah pengetahuan tentang Norta juga kaga, sejarah tentang keluarga Tiberias juga seiprit. Kalau ada duit lebih aja beli dan sebagai fan Red Queen dikasih remah kek gini yang ada kecewa berat.

Related Post

Lebih Alay dan Merusak, Bowo Alpenliebe Atau Dahsyat?

Dunia digital terlebih media sosial memang nggak pernah habis memunculkan sensasi atau perdebatan dan kali ini seorang bocah berumur 13 tahun terjebak diantara sengitnya popularitas dan haters. Bocah bernama Bowo Alpenliebe ini mencuat pertama kali saat melakukan meet and greet di Kota Tua dengan harga tiket sebesar 80 ribu perak. Sontak netizen terguncang dengan meet and greet ini, terlebih fans Bowo Alpenliebe adalah abg bau kencur yang masih minta duit  jajan ke orang tua. Mau nggak mau saya pun mulai mengikuti siapa Bowo Alpenliebe yang meet and greetnya dirasa terlalu mahal oleh netizen super missqueen. 

Ngapain Sih Bowo Alpenlibe?
Setelah saya telusuri Bowo Alpenliene mencuat tenar karena, menggunakan aplikasi kekinian Tik Tok yang pada dasarnya sama dengan Musically hanya saja jauh lebih user friendly. Terus terang saya sama sekali nggak melihat ada yang salah dengan semua konten buatan Bowo, receh sudah pasti! Tapi apakah konten Bowo Alpenliebe ini merusak? Menurut saya sama sekali nggak! Kecuali efek bikin pusing dan mungkin mual-mual setelah melihat beragam aksi lipsync yang cukup gemas. 

Ngebully Bowo Alpenliebe
Tak pelak beragam netizen dengan moral super tinggi mulai membully Bowo Alpenlibe, jari-jemari lentik netizen mengisi kolom komentar akun Bowo Alpenliebe yang mostly kasar banget! Sampai lupa kalau Bowo ini baru berumur 13 tahun dan netizen pun memahkotai Bowo Alpenliebe sebagai rajanya alay! Tunggu dulu, kalau kalian marah karena Bowo alay, kampungan dan sebagainya, sepertinya nggak afdol kalau nggak bawa-bawa biang kerok alay dan hiburan kampungan lainnya. Apa lagi kalau bukan Dahsyat! Dan hostnya sebagai ratu kaum alay pada masanya. (Tidak perlu disebut untuk menghargai yang sudah tiada)

Sudah Lupa Dengan Maholga?
Para netizen yang budiman dengan jemari lentiknya bisa membully Bowo Alpenliebe karena konten receh tapi nggak ada yang membully Dahsyat dan hostnya semasa dia masih hidup, bukankah itu aneh? Mengingat konten host Dahsyat ini bukan sekadar guyonan receh namun juga, acap kali menghina fisik dan kondisi orang lain, belum lagi dengan gaya merusak bin ngondek! Ratu alay ini malah bebas melenggang dengan mulus didunia hiburan, bandingkan dengan Bowo Alpenliebe yang hanya lipsync dan over pake filter sampe terlalu putih.

Tik Tok Dijegal Tapi Dahsyat Melenggang?
Bahkan aplikasi Tik Tok pun kena getahnya, sempat diberhentikan oleh Menkominfo. Bagaimana dengan acara sampah Dahsyat dengan segudang teguran namun, masih terus tayang? (walaupun sudah berhenti semenjak insiden dengan TNI) Saya kembalikan, lebih merusak mana? Bowo Alpenlibe apa Ratu alay Dahsyat? 

Bowo alpenliebe dan olga maholga


Bahkan setelah semua kontroversi, terkuak bahwa meet and greet seharga 80 ribu diprakarsai oleh fans Bowo Alpenliebe bukan Bowo sendiri. Status mencengangkan seperti jual ginjal dan agama Bowo yang dibuat oleh fans, saya kira hanya karena abg alay itu kurang kerjaan dan butuh perhatian. Sekali lagi bandingkan dengan paham ngondeka tunggal ika yang disebarkan oleh Ratu alay Dahsyat. 

Memang Bowo Alpenliebe vs Ratu alay Dahsyat bagai langit dan bumi sebab, Bowo cuma bocah yang nggak punya apapun selain kuota internet sementara Ratu alay Dahsyat punya tim dan sekumpulan petinggi TV yang memback-up. 

Jadi kalau kalian merasa jijik dan ngebully Bowo Alpenliebe cobalah berkaca pada beberapa tahun ke belakang dan tatap para sahabat Dahsyat. 
    
Related Post

Hati-Hati Beli Paket Internet Lewat Aplikasi MyTelkomsel

Jadi kemarin saya baru saja isi ulang pulsa Telkomsel sebesar 100 ribu dan nggak lama beli paket internet Telkomsel dengan kuota 14Gb seharga 90 ribu lewat aplikasi MyTelkomsel. Namun, kali ini nggak seperti biasanya pesan sms dan notifikasi di aplikasi MyTelkomsel malah berbunyi "maaf sistem kami sedang sibuk"akhirnya saya tunggu sampai tengah malam, siapa tahu nanti sms dan notifikasi berhasil membeli paket kouta 14Gb seharga 90 ribu muncul. Tapi apa daya sampai tengah malam pun nggak ada sms dan notifikasi pembelian berhasil? Sampai akhirnya saya menelpon call center Telkomsel.

Paket internet Telkomsel  lewat MyTelkomsel

Lalu apa kata call center Telkomsel? Dia bilang saat saya beli paket 14Gb lewat aplikasi MyTelkomsel menggunakan kuota internet utama dan pulsa saya dari 100 ribu menjadi di bawah 90 ribu sehingga tidak mencukupi untuk beli paket 14Gb seharga 90 ribu." Mendengar hal tersebut saya ingin salto! Masa beli paket internet lewat aplikasi MyTelkomsel yang nggak lebih dari 3-5 menit saja bisa makan pulsa 10 ribu lebih! Pada kenyataannya memang begitu, kalau pakai internet telkomsel tanpa beli paket memang makan pulsa Afgan banget! Apa lagi pada saat itu saya sedang dijaringan 3G sehingga rada lama untuk membuka aplikasi MyTelkomsel.

Terus harus bagaimana? Kata call centernya kalau mau beli paket internet jangan lewat aplikasi MyTelkomsel. Lebih baik daftar lewat call center nanti dibantu atau pakai wifi. Capek dah, kalau begini sih seperti jebakan betmen. Mau nggak mau, saya harus beli pulsa tambahan 20 ribu lagi untuk beli paket internet 14Gb tersebut. Harusnya Telkomsel memberikan diskon kuota kalau perlu free of charge untuk aplikasi MyTelkomsel karena yang masuk situkan pelanggan semua dan saya yakin mereka masuk aplikasi MyTelkomsel lebih banyak hanya untuk beli paket internet. 

Walaupun begitu saya termasuk pelanggan setia paket internet Telkomsel sebab, kuota paket internet Telkomsel jauh lebih hemat dibanding provider lain tapi, kalau nggak beli paket internet Telkomsel bisa seribu kali lebih sadis dari pada provider lain, kasusnya seperti hal di atas buka aplikasi MyTelkomsel kurang dari lima menit saja kena potong pulsa banyak.

Related Post

Review Notebook Asus E202S : Notebook Rasa Premium

Review Notebook Asus E202S / Celeron N3360/ Baterai 8 jam / Harga Rp 3.200.000 - Sudah sering pakai notebook murah, membuat saya jadi rada wah dengan notebook Asus E202S ini. Awalnya notebook Asus E202S ini merupakan pertukaran dari notebook Axioo MyBook 10 sampah yang saya jual kembali tapi nggak ada yang mau nerima, terpaksa jadi tukar tambah dengan Asus E202S ini. Awalnya saya memang nggak ngeh dengan notebook Asus E202S ini, berhubung nggak ada pilihan lain untuk tukar tambah, terlebih saya ingin notebook tipis dan ringan yang mumpuni untuk windows 10 dan segala urusan office. Sales tokonya memang rekomen banget Asus E202S tapi rada bingung sebab, harga notebook keluaran 2016 ini nggak murah. Notebook Asus E202S punya bandrol harga Rp 3.200.000 dan itu nggak turun-turun dari 2016. Akhirnya dari pada nyesel lagi dengan performa notebook murah yang murahan seperti Axioo MyBook 10, saya ambil juga. 

Desain

notebook murah  asus

Dari segi desain memang nggak ada yang istimewa, notebook Asus E202S ini mengusung desain minimalis. Hanya saja seluruh body notebook  Asus E202S punya kontur, mungkin biar nggak licin pas dipegang. Sekalipun terlihat tipis notebook  Asus E202S sama sekali nggak, bagian bawahnya tebal tapi untungnya notebook ini sama sekali nggak berat, cuma 1,2 kg sementara lebarnya hampir sama dengan kertas A4. Jadi masih bisa mobile tanpa makan tempat dan berat.


Desain minimalis ini juga berefek pada pelitnya port yang diberikan, kita cuma dapat 5 port saja yakni, 2 port USB, HDMI mini, sd card dan port SS. Sialnya dua port USB ditempat yang sama, sebelah kanan jadi kalau pakai mouse suka kena tuh flashdisk atau kabel HDD. Secara keseluruhan desain notebook Asus E202S bisa dibilang elegan dan mewah untuk ukuran sebuah notebook, apalagi kalau dapat warna selain putih atau hitam, because those colours make this notebook look ordinary.

Layar

notebook Asus E202S

Salah satu  keunggulan notebook Asus E202S adalah layar 11,6 inch yang dilengkapi teknologi tru 2 life technology, jadi layar ini memusatkan perhatiannya pada kontras sehingga nggak terlalu terang maupun gelap bahkan, dilihat dari sudut manapun tampilannya tetap jelas dan bening. Sayangnya kualitas audio yang lagi-lagi ditempatkan pada bagian bawah tergolong standar, alasan notebook Asus E202S menempatkan audio di bagian bawah agar terpantulkan dengan baik tapi, buat saya audio yang di tempatkan di bagian atas selalu terdengar lebih baik, lagi pula nggak selalu kita pakai notebook di tempat dengan alas yang keras dan rata.

Sementara untuk keyboardnya saya nilai baik sekali karena, penempatan yang nggak terlalu dekat antara tutsnya, masih tersedia jarak hanya saja tuts keyboard ini terbuat dari bahan yang sama dengan body yakni plastik jadi sedikit keras dan rada ribut..click..click..click  dan saya nggak bisa nemu shortcut untuk mematikan touchpad? Biasanya notebook semurah apapun selalu bisa matiin touchpad lewat tombol f.

Nilai plus terbaik notebook Asus E202S ada pada baterai yang mampu bertahan sampai 8 jam! Yup, notebook Asus E202S ini mampu melek sampai 8 jam bahkan dipakai browsing pun tetap awet. Jadi nggak perlu khawatir sering-sering cari colokan. Sayangnya baterai non-removeable jadi unibody atau menempel pada body sehingga sulit sekali untuk ganti baterai kalau ada masalah.

Performa


Terus gimana kinerja notebook Asus E202S ini? Dengan RAM hanya 2Gb dan OS windows 10 nampak mengkhawatirkan bukan? Sebab, windows 10 rata-rata membutuhkan 3-4Gb RAM. Terus terang Celeron N3060 bikin saya bingung dengan RAM hanya segitu, semuanya berjalan lancar? Saya pun mencoba photoshop tapi versi portable dan lancar saja. Sepertinya Asus melakukan sesuatu atau menambahkan teknologi tertentu, sehingga E202S ini mampu mengeksekusi dari office sampai multimedia dengan lancar, kalau untuk game saya belum coba karena, nggak pernah main game di  laptop. Sama satu lagi, notebook Asus E202S ini menurut saya lumayan ribut karena, kedengaran suara kipas atau mesinnya, walaupun halus tapi biasanya notebook itu adem ayem, ini kok seperti PC ada suara kipas dan mesin?



Update
Setelah 3 bulan masa pemakaian, Asus E202S mengalami kendala, terlebih jika berbagai fitur windows 10 diaktifkan, sebut saja outlook dan berbagai program desktop dan running in background seperti whatsapp dan telegram. Kapasitas RAM 2Gb yang pas-pasan langsung lelah jika semua dijalankan. Asus E202S ini akan lemot bahkan ngehang, makanya nggak heran ada versi RAM 4Gb.

Walaupun begitu nampaknya Asus sadar notebook E202S bisa jadi lebih dari pada sekadar notebook biasa dan mengeluarkan varian baru dengan penambahan RAM 4Gb. Perlu diingat notebook Asus E202S ini nggak bisa nambah RAM karena, nggak punya dedicated memori slot, jadi nggak bisa cabut-tempel memori. Ini penyakit notebook jaman now yang ngincer body tipis. Asus pun rajin mengupdate otak notebook mereka terbukti pada seri E202S keluaran pertama yang menggunakan Celeron N3050 sementara versi saya pakai Celeron N3060.

Review notebook Asus E202S
Related Post

Review Love Simon : Coming Out Yang Terlalu Mudah

Novel young adult, Simon VS The Homosapiens Agenda memang nghype banget, saking hypenya buku karya Becky Albertalli sampai diperebutkan oleh major studio hollywood dan nggak perlu waktu lama sampai jadi sebuah film. Temanya yang sedikit kontroversial yakni LGBT atau lebih tepatnya tentang seorang remaja 17 tahun yang belum coming out sebagai gay. Plus direkomendasikan sama Joko Anwar dan mau nggak mau, saya pun tertarik untuk melihatnya. Simon VS The Homosapiens Agenda yang berubah menjadi Love Simon ini pun jadi watch list saya minggu ini.

Film Love Simon sendiri bersentral pada remaja 17 tahun bernama Simon atau lebih sering disebut Si oleh teman-temannya yang pada suatu waktu menemukan postingan di website rahasia, semacam Whisper tentang remaja lain yang in the closet atau belum coming out sebagai gay. Mulailah dari sini Simon berkorespondasi via email dan berbagai masalah mulai muncul karena, Simon lengah dan isi emailnya dibaca oleh anak lain.

My Though

Saya memang baru sepintas-sepintas saja membaca  Simon VS The Homosapiens Agenda sebab, tema ini bukan mine cup of tea plus tone buku ini nggak dark. Tapi terus terang Love Simon adalah sebuah epic failed untuk saya, semua yang ada di dalam film Love Simon seperti versi mudah dicerna. Saya merasa Love Simon sengaja membuat semuanya agar simple dan praktis, pergulatan batin Simon sebagai seorang gay pun sama sekali nggak tergambarkan sulit di film ini.  Bahkan ketika emailnya dibocorkan dan situasi menjadi kacau, i was like.... lah kok cuma segini sih? Kok di bullynya nggak kejam sih? Simon malah lebih banyak terlihat santai dari pada frustasi atau down.  

Reaksi bokapnya juga cuma segitu aja, apaan sih ini film? Levelnya jauh banget sama Call Me By Your Name, saya langsung drop dan bosan nunggu sampai end titles. Love Simon begitu membosankan! Saya sama sekali nggak rekomen Love Simon bahkan, saya cukup bingung dengan finalisasi Simon yang akhirnya menerima dirinya, cukup bikin geleng-geleng kepala. Masalahnya yang jadi pokok adalah kenyataan coming out Simon nggak spesial. Jadi coming out sebagai gay untuk Simon jauh lebih penting dari pada pergulatan dirinya sebagai gay? Dari pada penerimaan dirinya sebagai gay? Simon merasa coming out adalah hak spesial dirinya sebagai gay dan kenyataan semua orang tahu dirinya gay bukan dari dia langsung, adalah merusak hidupnya bikin saya mau salto dan guling-guling.

Semua Momen Hambar!

Ada momen dimana Simon ngobrol langsung dengan sesama anak gay dari sekolahnya, waktu diruang tunggu wakil kepala sekolah. Simon bilang, `why everything seem so easy for you?` terus ini momen penting, dimana Simon yang lagi bingung kenapa temennya yang banci, bisa coming out mudah sementara dia malah ribet dan jadi masalah.  Ini momen hambar banget dah, kek adegan  nggak penting dan cuma sepintas lewat aja, pas temennya yang banci kasih tahu bahwa semuanya nggak terlihat mudah. Dari musik sampai angle kamera biasa aja, nggak didramatisir apa getuh? Terus pas Nyokapnya ngomong dari hati juga, yassalam itu Jennifer Garner udah mewek tapi scoring datar begini, tepok jidat dah.

Ending yang Simon nunggu di bianglala juga apa sih, gaje banget nggak ada feelnya. Sebenernya ini sama kek film Never Been Kissed dimana Drew Barrymore nunggu di lapangan baseball bahkan, Never Been Kissed lebih baik karena dapet banget feelnya sementara, Love Simon datar banget!  

Gambar diambil dari Love Simon
Beruntung sebagian castnya berasal dari serial netflix favorite saya, 13 Reason Why bahkan, si Hanna Baker pun nongol jadi BFF Simon. Sama satu lagi yang saya rasa Love Simon ini berusaha mati-matian untuk menggambarkan bahwa Gay can look normal, sebagian dari kita pasti beranggapan kalau gay itu ngondek, suka yang girly-girly. Love Simon justru sebaliknya, menggambarkan gay yang look so stright secara nggak langsung bilang kalau gay itu cuma orientasi seksual aja, look at Simon yang terlihat laki bahkan, si Blue ternyata seorang atlet. 

But as a film, Love Simon ada sebuah selingan kalau lagi nggak ada kerjaan saja.

Related Post

Blog Archive

VIVA ID

Popular Artikel

Total Pageviews

Ini Baru Loh

Dari mana Energi Negatif di Rumah Kamu Berasal?

  Disclaimer Kali ini saya mau bikin rangkaian artikel tentang energi negatif di rumah sebab, punya pengalaman tentang hal ini dan ini ada...

Powered by Blogger.

.

.

Search This Blog

Protected by Copyscape Online Plagiarism Scanner

Subscribe Us

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

About

Newsletter

If you like articles on this blog, please subscribe for free via email.

Subscribe Us

Facebook