Pages
Disclaimer
Kali ini saya mau bikin rangkaian artikel tentang energi negatif di rumah sebab, punya pengalaman tentang hal ini dan ini adalah part 1 atau artikel pertama yang dibuat untuk membantu orang-orang di luar sana yang gak sadar ada yang salah dengan rumahnya. Saya sama sekali gak menjamin kalau ini 100 % benar, semua orang pasti punya pengalaman berbeda dan gak bisa disamakan dengan saya. Ingat semua artikel tentang energi negatif di rumah akan memakai hashtag #energinegatif biar memudahkan pencarian. Saya juga akan taruh banner di samping dan kolom khusus di atas.
Ciri-Ciri Rumah Dengan Energi Negatif
Langkah pertama ialah, kamu tahu
dari mana? Kalau rumahnya ada energi negatif? Apa rumah yang jelas-jelas
angker? Belum tentu dan pastinya banyak banget yang gak sadar kalau rumahnya
punya energi negatif. Apa lagi kalau kamu memang tipikal orang yang gak peka
seperti saya, yang ada santai aja walaupun banyak tanda. Jadi ini beberapa ciri
rumah dengan energi negatif berdasarkan pengalaman saya.
1. Gak betah dan bawaannya kesal
sama penghuni rumah lain. Nah, suka begini gak? Paling gak bisa diam lama di
rumah dan kalau lihat penghuni lain bawaannya kesal terus. Apapun yang mereka
lakukan pasti terlihat salah, pengen marah terus bahkan ribut melulu dengan
penghuni lainnya. Mood asik di luar pas masuk rumah langsung bad mood.
2. Mager! Pernah gak kalian pas
bangun tidur seperti ada kait di punggung jadi susah banget buat bangun dari
kasur. Nah, itu juga salah satu ciri khas kalau rumah kamu ada energi negatifnya.
3. Low energy. Ini hampir sama
dengan mager, misalkan setiap kali bangun seperti gak bergairah dan bawaannya
ngantuk terus. Padahal kamu sudah tidur selama 8 jam lebih tapi, kenapa ngantuk
terus? Ujungnya kamu gak produktif bahkan bisa seharian cuma molor aja. Bahkan,
bangun untuk pergi ke kantor saja sulit? Butuh duit tapi ada rasa malas ke
kantor. Padahal di kantor gak ada masalah apapun.
4. Lihat tanda-tanda dari
penghuni rumah, apakah ada yang aneh dari mereka? Misalkan diam terus di kamar,
gak mau apapun cuma tidur atau gemar gelap-gelapan. Paling anti kalau rumah
terang, maunya semua rumah gelap saja.
5. Ini pentingnya punya
peliharaan di rumah, kamu lihat perilaku mereka ada yang aneh. Misalkan gak
betah di rumah maunya ke luar terus, atau diam di pojokan terlihat ketakutan.
Kalau anjing sudah jelas, misalkan terus mengonggong ke satu arah.
6. Tanaman layu, ingat ini gak
berlaku buat semua tanaman. Kamu cukup taruh tanaman seperti bidara dan kelor,
perhatikan apakah tanaman itu perlahan-lahan layu. Sekalipun kamu sudah taruh
di tempat yang terkena sinar matahari dan di siram setiap hari.
7. Barang-barang elektronik
rusak. Ini sering banget kejadian sama saya, barang-barang elektronik rusak
tanpa sebab, TV LCD yang tiba-tiba gak bisa dihidupkan jadi harus diservices,
lampu gak ada yang tahan lama. Semua barang yang bikin kamu mikir, “perasaan
baru kemaren beli tapi, udah rusak lagi.” Tentu saja dengan pemakaian normal.
8. Kalau kamu muslim, setiap kali
sholat lupa raka’at dan bacaan sering lupa. Padahal kalau sholat di luar gak
pernah tuh? Apa lagi sampai lupa bacaan sholat bahkan surat pendek sampai
terkadang lupa. Sampai gemas kok bisa lupa, padahal sudah hapal bertahun-tahun.
9. Rumah selalu kotor dan
berdebu, ini seperti rumah saya yang mau dibersihkan bagaimana pun besoknya
pasti kotor dan berdebu lagi, padahal jauh dari jalan dan berada di dalam
komplek. Belum lagi rumah selalu terasa pengap dan penuh, padahal barang-barang
sedikit.
10. Mimpi buruk. Ini salah satu
ciri terkuat rumah kamu terisi energi negatif. Kamu mungkin gak peka tapi, alam
bawah sadar gak mungkin bisa dibohongin. Energi negatif pasti berimbas sama alam
bahwa sadar, hitung berapa kali mimpi buruk? Kalau sering bahkan banget, pasti
ada energi negatif di rumah kamu. Dan mimpi buruk itu gak melulu harus yang
gaib banget, misalkan mimpi ketemu setan, monster atau hewan buas. Mimpi buruk
random atau bahkan, hal-hal menakutkan seperti ketabrak, ditusuk etc.
Itu dia sepuluh tanda, kalau
rumah ada energi negatifnya. Ingat rumah dengan energi negatif itu bukan rumah
yang kelihatan angker. Bisa saja dari luar kelihatan bagus banget, nampak asri
dan modern. Satu-satunya cara, supaya yakin kalau rumahnya ada energi negatif,
kamu harus tinggal dan mengalami sendiri.
Baca Juga : Dari Mana Energi Negatif di Rumah Kamu Berasal?
Zaman sekarang banyak banget perempuan-perempuan yang punya mental illness, gegara kebanyakan lihat sosmed. Lingkungan saya pun punya banyak banget contoh jahanam seperti ini, banyak banget perempuan-perempuan yang punya mental illness tapi gak sadar padahal, sudah menikah dan punya anak.
Caper di group
whatsapp
Dulu waktu pertama kali rame
whatsapp group, banyak banget perempuan-perempuan yang suka share hoax tanpa
dipikirin terlebih dahulu, langsung aja share pake embel-embel #berbagiituindah. Padahal yang di shared juga berita palsu. Belum lagi mereka ini kalau
kumpul-kumpul suka masukin foto-foto mereka, padahal itu group angkatan dan gak
semua orang kenal sama geng ini. Kenapa gak bikin group sendiri aja?
Sudah begitu salah satu dari mereka rajin banget membombardir, group dengan
berbagai hal, sampai-sampai hal sepele seperti hard disk rusak aja, ditanya ke
group angkatan.
Usut punya usut hidup yang bersangkutan memang kacau, mau dicerai sama suaminya dan kesepian belum lagi punya banyak penyakit. (baca mahluk sakit itu jiwa di sini) Terus teman-temannya juga gak kalah kacau, ada yang suaminya nganggur, ada yang hubungan rumah tangganya hambar, berkumpulah mereka semua dan mencari pelarian di social media. Saya tahu ini, setelah mendengar kehidupan mereka dari kawan-kawan sekitar dan lucunya, setelah kegiatan mencari perhatian mereka di group berujung ribut dengan beberapa orang, akhirnya mereka semua memprivate social media mereka, bahkan sampai pakai nama lain.
Baca Juga : Perempuan obesitas dan sakit jiwa part II
Baca Juga : Mencari Perhatian Lewat Berita Keguguran
Mereka berhenti caper setelah, menimbulkan keributan di antara angkatan dan akhirnya mereka bikin group sendiri
di telegram. Kenapa gak dari dulu? Gak sadar kalau selama ini mencari
perhatian? Upps, gak sadar kalau selama
ini punya mental illness.
Ngikutin Selebgram
Satu lagi ada bocah naik
pelaminan yang mati-matian ngikutin keluarga selebgram, jadi di instagramnya
itu ngikutin Indah Kalalo dan selebgram lainnya. Aslinya bagaimana? Cuma bocah
bau kencur yang hidupnya dibiayain sama mamih dan papih plus mertua bahkan,
ngurus anak saja pake baby sitter dan kalau datang ke kondangan baby sitternya gak diajak. Sudah begitu masih bisa ngeluh
hidup berat banget antara kerja dan ngurus anak, anjay….saya sampai bingung
gimana yang gak pake baby sitter dan berjuang sendiri gak dibeliin rumah, mobil
dll sama orang tuanya?
Yang bikin risih dari mahluk ini
adalah, saya tahu aslinya gimana dan dia berusaha tampil sebagai pribadi
menginspirasi dan sukses. Mau kasih tahu ke semua orang kalau dia, jadi istri
dan wanita karier yang sukses, padahal anak diurus baby sitter dan hidup pun
gak modal apapun. Gak bisalah dibandingkan dengan jutaan perempuan yang
berusaha sendiri di luar sana. Parahnya, pake menyerang siapapun yang
gak setuju sama pola pikir dan idialisme
dia. Kalau bocah
naik pelaminan ini, berusaha sendiri gak disupport mamih dan papih bisa apa?
Mau ngomong apa hamil 7 bulan masih naik commuterline buat kerja?
Baca Juga : Bocah Naik Pelaminan Part 1
Baca Juga : Bocah Naik Pelaminan Part II
Mau tahu perempuan yang beneran
happy dan gak punya daily mental illness macam apa? Rata-rata mereka gak aktif
di sosmed ataupun sosmednya gak dipakai buat mati-matian, nampilin keluarganya.
Gak mati-matian upload foto dan video anak dan jarang aktif di group manapun.
Tidak pernah mencari perhatian di sosmed. Umumnya semua teman perempuan saya yang
bener-bener bahagia dengan hidupnya, punya circle kecil dan dia cuma shared
dengan circle itu, gak seperti perempuan-perempuan di atas yang membombardir semua
sosmed untuk mencari perhatian.
Pindah ke android dari ios itu gak gampang yah. Setelah sempat pusing oleh Redmi 9A dengan segudang iklannya dan memori yang cuma 16GB, akhirnya saya pindah ke Redmi 5 Plus. Memang bukan produk baru, Redmi 5 Plus ini keluar di tahun 2018 namun, setelah dilihat spec-nya seperti masih mumpuni terlebih harga juga ramah di kantong.
Design
Layar
Layar yang 77% dari total body dengan 1080 x 2160 pixels, 18:9 ratio (~403 ppi density) ini, tergolong biasa saja sih sebab, layarnya masih IPS LCD. Bentang 5,8 inch ini sumpah enak banget, apalagi buat kerja buka dan ngedit document, terus ambil data di Trello terlebih pas WFH seperti ini. Kerja sambil rebahan, sambil lihat kerjaan di layar 5,8 inch enak banget.
Hardware and Software
Terus daleman Redmi 5 Plus ini gimana? Banyak yang bilang Qualcomm MSM8953 Snapdragon 625 (14 nm) udah ketinggalan zaman tapi, dipakai buka banyak apps so far gak ada masalah. Dari google docs, trello, drive sampai sosmed lancar walaupun gak cepet banget, jadi ada jeda beberapa detik getuh. Kalau buat maen game pabji, mohon maaf bukan bocil jadi gak main game di handphone.
Ram 3gb dipadukan dengan memori 32GB bikin makin leluasa buat instal apapun. Sayangnya Redmi 5 Plus ini konon, mentok di OS 8 Oreo dan MIUI 11.0.2 rumor sih bakalan ada update ke OS 10 dan MIUI 12 tapi, hanya sebatas rumor. Sekalipun begitu, Redmi 5 Plus ini lancar banget dan gak ada kendala untuk pemakaian sehari-hari.
Kelebihan lain Redmi 5 Plus adalah bebas iklan dan bloatware beriklan, gak seperti Redmi 9A yang iklannya jahanam banget dimana-mana. Redmi 5 Plus ini adem, iklan cuma di file explorer sama wallpaper carousel sialan yang selalu minta di-ON.
Baca Juga : Cara Menghilangkan Iklan di Redmi 9A Tanpa Root
Penyakit produk Xiaomi juga kelihatan di apps instagram, di Redmi 9A instagram sering crash update story gambarnya ketarik landscape dan dark mode selalu kacau karena, semua caption dan teks ikutan hitam. Redmi 5 Plus juga begitu bahkan sampai crash dan minta bug report.
Masih Simpan Data User
Saya juga gak merasa Redmi 5 Plus ini menyimpan data seperti Redmi 9A. Semua berjalan normal, gak ada yang tiba-tiba autosync atau iklan berdasarkan percakapan whasapp. Walaupun begitu, Xiaomi tetaplah produk buatan Tiongkok yang memang menyimpan data usernya. Ini juga salah satu penyakit Xiaomi, dia gak bisa hapus semua cache. Cache data semua apps tersimpan rapi, di dalam seting atau lebih tepatnya, di cache data. Tetap harus hapus manual, bayangkan kalau anda mau jual handphone dan gak reset, cuma log-out dari apps saja bahkan delete apps pun semua data masih ada di cache data.
Makanya kalau saya, selalu unlock produk Xiaomi dan hapus semua apps bloatware mereka. Paling yang saya sisakan cuma file explorer bawaan saja semantara, notes Mi Account, Ouick access, Mi pay etc langsung dihapus.
Baca Juga : Kenapa Saya Parno Dengan Mi Account
Baterai
Baterai 4000mAh standarlah, tergantung pemakaian tapi, cukup awetlah untuk kebutuhan sehari-hari. Walaupun gak dilengkapi sama fast charging tapi, pengisian masih kerasa cepet dari 10% ke 50% gak sampai 30 menit.
Kamera
Dan untuk kamera 12 MP, f/2.2, 1.25 μm, dual pixel PDAF buat saya sih standar, kalau dibandingkan Iphone SE masih jauhlah tapi, gak jelek juga, masih bisa diandalkan dan juara di wide angle.
Overall
Overall, Redmi 5 Plus ini masih lebih dari cukup untuk pemakaian sehari-hari, layar yang luas dan spec yang mumpuni untuk keperluan office sehari-hari bikin Redmi 5 Plus killer untuk smartphone keluaran baru. Ini juga yang menjadi senjata makan tuan sebab, jika Redmi 5 Plus diberi upgrade ke OS 10 dan MIUI 12 maka orang-orang tentu akan enggan beralih. Tapi, semoga saja Xiaomi masih berbaik hari untuk memberikan upgrade karena, dengan spec segitu Redmi 5 Plus masih mampu untuk menjalankan OS 10 bahkan 11.
Akhirnya selesai juga baca The Reckoners Trilogi Firefight, ini merupakan bacaan selama WFH dan Calamity adalah seri penutup dari The Reckoners Trilogi. Dua seri sebelumnya, SteelHeart dan Firefight sukses jadi buku dengan plotingan terhebat yang saya baca di tahun 2020. Brandon sanderson memang jago banget bikin plot sampai-sampai dari seri awal nggak ada yang bisa ditebak endingnya.
Sinopsis
Calamity melanjutkan perjalanan David dan The Reckoners ke kota Ildithia
sebuah kota yang dibangun dari garam dengan kekuatan epic, The Reckoners pergi
ke kota ini setelah mendengar Professor
tengah membangun kekuatan di Ildithia. Professor tengah merencanakan sesuatu
dan membunuh semua epic yang melawannya, termasuk high epic penguasa Ildithia
Larcener si pencuri kekuatan. Sayangnya epic ini terus saja bersembunyi
sehingga membuat professor memporak-porandakan Ildithia.
The Reckoners yang sudah sekarat
masih bersemangat untuk menghentikan professor dengan hanya berbekal terkaan
David, perihal kelemahan Professor. Beruntung David berhasil menemukan seorang
epic lama teman professor bernama Knighthawk, pencipta alat tensor dan sebagainya
yang berasal dari sel sel epic. Dalam perjalanannya The Reckoners berkumpul
kembali dengan Tia dan epic penguasa Ildithia Larcener justru datang meminta
perlindungan.
The Reckoners dengan segala
kekurangannya harus putar otak dan mati-matian melawan Professor dan
pelan-pelan rahasia tentang rencana professor dan Calamity mulai terkuak
bahkan, David berhasil menemukan kelemahan Prodessor disaat-saat terakhir
pertempuran. Serta mengalahkan Calamity
dan membawa kedamaian bagi dunia.
Resensi
Brandon Sanderson memang seorang
maestro plotingan, Calamity dari awal sampai akhir beneran nggak bisa ditebak!
Bahkan endingnya pun di luar dugaan. Perjalanan David beserta The Reckoners
dalam melawan Professor berjalan mengalir, kita bakalan nggak sabar buat tahu
gimana otak cerdas David melawan high epic. Calamity dibuat sesuai porsinya
nggak kerasa kalau seri ini dibuat supaya panjang.
Setiap chapter bawa kejutan
tersendiri yang bikin kita mikir kalau, sebenernya petunjuk itu ada di buku
sebelumnya. Calamity tanpa plot twist sama sekali tapi, bukan berarti kita bisa
dengan gampang nebak apa yang akan terjadi. Justru kekuatan Calamity di situ,
bisa membawa kita ke cerita yang tanpa plot twist namun, tetap bisa kasih
kejutan. Semuanya dari awal dikasih petunjuk hanya kita saja yang kudu jeli
seperti, kenapa David bisa punya kekuatan tapi, nggak jahat. Ada banyak hal-hal
kecil yang bikin kita sadar kalau semua jawaban tentang epic itu, termasuk
Calamity yang menyamar jadi Larcener. Kalau kita jeli mana mungkin ada epic
yang bisa mencuri semua kekuatan epic lain, kecuali dia mengambil apa yang dia
berikan sebelumnya dan nggak ada epic sekuat itu kecuali Calamity sendiri.
Calamity berfokus pada jalinan
cerita yang outstanding semua energy dicurahkan ke situ, imbasnya kaum pecinta
cerita meye-meye yang matanya sampai jereng cari quotes nggak bakal nemu di
Calamity. This is not your kind a book!
Note :
Berikut penjelasan The Reckoners
Trilogy :
EPIC : epic adalah manusia biasa
yang diberikan kekuatan, pada akhirnya kekuatan ini merusak semua manusia
secara pelan-pelan. Kekuatan epic
pelan-pelan membuat manusia membenci segala sesuatu dan membuat kegelapan
menguasai mereka. Makanya banyak epic yang jadi jahat bahkan, sampai memusnahkan
manusia.
Kelemahan epic : Setiap epic
punya kelemahan yang nggak terkait kekuatannya, kelemahan epic adalah
ketakutanyang disembuyikan dan biasanya
kelemahan epic berasal dari kondisi saat masih jadi manusia. Seperti Megan yang
takut dengan api, David yang takut tenggelam, Professor yang takut akan
kegagalan, Edmund yang takut anjing.
Supaya bisa tetap waras dan nggak
hilang kebaikan setiap epic harus bisa mengalahkan ketakutan mereka, kalau
nggak mereka bakal digerogoti oleh kekuatannya sendiri.
Calamity : Calamity terjadi 10
atau 11 tahun lalu saat ada bintang terang bersinar dan memberikan
manusia-manusia kekuatan. Lalu siapa dan apa sih Calamity itu? Calamity adalah
sebuah ras di luar manusia, entah itu alien atau demon yang diberi tugas oleh
kaumnya untuk menguji umat manusia. Ada bagian dimana Calamity berbicara dengan
bahasa yang nggak dimengerti oleh David dan itu menunjukan kalau Calamity bukan
manusia.
Nah, si Calamity ini harusnya
diam saja di atas bumi buat merhatiin kehancuran manusia tapi, dia bosan dan turun
menyamar jadi high epic bernama Larcener.
Calamity percaya kalau manusia lemah dan
nggak bisa melawan efek dari kekuatan yang diberikannya, manusia pasti akan saling menghancurkan.
Beruntung Megan dengan kekuatan
antar dimesinya bisa menunjukan bahwa, ada dimensi tanpa Calamity artinya
dunia dimana manusia punya kekuatan
tapi, nggak jadi jahat dan David menunjukan ada beberapa epic yang bisa melawan
efek kegelapan dari kekuatan. Siapa sangka ini adalah kelemahan Calamity, yakni
kepercayaan bahwa manusia nggak lemah dan bisa melawan kegelapan akibat
kekuatannya.
Endingnya?
Jadi dunia selepas Calamity adalah dunia marvel cinematic universe dimana, bakalan ada banyak manusia berkekuatan super. Perihal manusia-manusia super ini baik atau jahat? Itu berbalik pada individu itu sendiri apakah mereka bisa melawan kegelapan dan ketakutan akibat kekuatan mereka sendiri? Setidaknya David dan kawan-kawan, sudah tahu kelemahan semua epic dan David sendiri menjadi epic dengan kekuatan super yang akan melindungi dunia dari epic jahat.
Endingnya, adalah seperti diceritakan di buku pertama, dimana David percaya kalau epic muncul di dunia ini sebagai superhero untuk membantu. Pada akhirnya David sendirilah yang menjadi superhero bagi dunianya.
Baca juga : Review The Reckoners Trilogy : Steelheart
Baca Juga : Review The Reckoners Trilogy : Firefight
follow saya di instagram @everybodygoesblog
Satu-satunya brand lokal yang
pernah saya coba adalah Advan dan Mito itu pun bikin saya kapok untuk kembali
membeli produk-produk mereka. Sekarang, saya mencoba salah satu brand lokal
bernama Evercoss dengan produk M6. Dari luar smartphone Evercoss M6 ini terlihat
sangat menjanjikan dengan specs yang mumpuni belum lagi, harganya pun hanya 800
ribu saja. Beberapa review di YouTube memang sudah menunjukan kekurangan
Evercoss M6 ini namun, ternyata para reviewer Youtube nggak jeli atau bisa
dibilang asal mereview saja karena, saya menemukan banyak sekali kekurangan
dari Evercoss M6 ini.
OS android 10 bodong.
Betul saudara-saudara Evercoss M6
ini hanyalah sebuah smartphone yang diisi OS android 10 bodong tanpa
kostumisasi apapun! Jadi M6 ini nggak punya banyak setingan layaknya smartphone
android lainnya, cuma OS andoird 10 saja. Saking asalnya evercoss M6 bahkan
nggak punya gallery buat lihat foto dan video cuma menggandalkan google photo
bawaan dari os 10 selain itu music player saja pakai YouTube music loh.
App drawer seting yang bisa kita
temui isinya pelit banget, cuma ada 8 icon pengaturan dan dark mode, bettery
saver, location etc nggak ada sama sekali. Keadaan ini diperparah saat masuk
settings, sumpah masa setingan smartphone ala kadarnya?
Nggak ada kostumisasi dan cuma
asal tempel OS 10 bukan berarti performanya jelek karena, OS 10 ini ternyata
amat stabil dan nggak ada kendala apapun saat mendownload dan membuka aplikasi.
Beberapa aplikasi besar bisa terbuka dengan baik.
Bahkan office tool seperti word dan kalkulator saja sama sekali gak dikasih? Padahal memori cuma 16GB masa kudu download lagi? Tool office seperti itu penting sekali, masa sampai nggak kepikiran buat dimasukin ke OS?
Evercoss M6 ini pun punya nilai lebih baik dari pada Advan karena, cuma ada 2 bloatware bawaan dan sama sekali nggak dikasih iklan. Evercoss m6 ini bener-bener bersih dari iklan, nggak seperti Advan yang disisipi iklan dalam system OS. Jadi makenya adem nggak perlu risih dengan keluar banyak iklan pop up atau smartphone tengah malem tiba-tiba keluar lagu dangdut macem Advan.
Untuk wifi Hotspot Evercoss M6
cuma bisa satu device saja karena, OS 10 mentah banget nggak dikostumisasi
dahulu jadi seadanya saja.
Screenshot Evercoss M6 inipun ala
kadar banget dengan, nempel di opsi tombol power dan lagi-lagi ada bunyi
shutternya.
Lalu UI layar yang nggak ada
kostumisasi jadi nggak bisa fullview selalu ada tiga tombol opsi dibawah, belum
lagi nggak ada quickball.
Waktu konek ke laptop masa opsi
untuk charging atau transfer nggak pop up donk, kudu ke drawer atas buka terus
pencet sendiri.
Kamera Gimmic
Evercoss M6 lumayan bikin kesal
karena ternyata 3 camera di belakang cuma gimmick! Aslinya hanya satu 8 MP saja.
Fitur camera Evercoss M6 ini pun cuma asal tempel saja sebab, user interface seadanya
dan diperparah dengan bunyi shutter yang nggak bisa dimatikan! Betul banget system
camera cuma asal tempel saja!
Hardware
Saya males banget, ngoprek
hardware namun, bisa dipastikan kalau processor yang dipakai adalah SOC unisoc tipe
lama yang nggak pas dengan OS 10 kenapa bisa begitu? Karena Evercoss M6 gampang
sekali panas dan panasnya bukan sekadar mas loh namun, lebih ke overheat. Hal
ini membuktikan processor yang dipakai kurang bisa menghandle OS 10 dengan kata
lain, Evercoss asal tempel saja processor yang penting murah.
Ram 3GB asli bukan abal-abal dan
nggak ada kendala apapun saat bermain games maupun, multitaskin. Hanya saja
antara processor dengan OS nggak stabil dan ujungnya gampang banget overheat.
Walaupun digadang-gadang bisa main pabji sepertinya, nggak banget dengan bugs overheat
ini.
Baterai
Betarai Evercoss M6 ini cuma
3200mAh dan nggak ada fitur fast charging! Untungnya baterai ini kualitasnya
lumayan bagus, nggak cepat habis standarlah seperti Iphone SE. Paling yang
bikin sebal pas ngecas saja, lama banget beud padahal cuma 3200mAh.
Overall
Evercoss M6 ini punya potensi
besar kalau digarap dengan baik bukan, cuma asal tempel OS 10 saja. Evercoss
harusnya kasih sistem UI yang lebih baik sebab, M6 ini mendingan dari pada
produk Advan yang bikin naik pitam dengan bugs iklannya.
Design enak digenggam dan tampilan layar yang HD sumpah enak banget buat nonton, sayang banget produk ini nggak stabil di os dan hardware. Harusnya untuk menyelamatkan produk M6 Evercoss mengeluarkan update firmware untuk membuat lebih stabil dan tampilan UI standar. Dari pada dibiarkan ala kadar seperti ini.
Kalau menurut saya sih lebih nyaman pakai Evercoss M6 dari pada produk Advan dan sampai saat inipun, masih ok saja pakai Evercoss karena nggak ada iklan dan nggak disisipi iklan. Untuk kekurangan Evercoss M6 emang kudu muter otak instal berbagai apps seperti gallery, music player dan procam.
Baca Juga : Review Sampah Jepang Sony Xperia X Compact
Beberapa bulan yang lalu Samsung galaxy note edge docomo saya mengalami banyak masalah, padahal awalnya firmware versi docomo Japan 6.0.1 ini berjalan baik namun, lama kelamaan mulai overheat dan sering restart sendiri, saat baterai sering drop dari 100% cepet banget turun ke 30 % atau 40 bakal langsung mati. Mau nggak mau Samsung galaxy note edge docomo ini harus diroot, biar semua apps docomo bisa dihapus dan kerja sistem android marsmellow jadi lebih ringan. Sayangnya Samsung galaxy note edge docomo nggak bisa dengan mudah diroot loh bahkan, saya sudah datang ke tempat services pun ditolak mentah-mentah, bilang kalau Samsung galaxy note edge docomo nggak bisa diroot.
Akhirnya mau nggak mau kudu usaha sendiri, dari semua penelusuran di mbah google nggak ada satupun yang berhasil buat ngeroot Samsung galaxy note edge docomo ini. Sampai akhirnya saya kepikiran buat ganti firmware saja dan ini pun bukan perkara mudah sebab, Samsung galaxy note edge docomo cuma bisa dengan firmware docomo Japan saja. Berbagai versi firmware sudah saya coba dan gagal untuk diinstal via odin sampai, tanpa sengaja nyoba satu firmware costume asal Vietnam bernama MobileCityV1
Kenapa judulnya cara root sementara saya, nulisnya ganti firmware? Karena firmware MobileCityV1 ini sudah otomatis root saat, diinstal sudah ada superSU dan bisa langsung pindahin aplikasi ke sd card. So far cuma firmware ini saja yang berhasil diinstal sementara firmware versi global manapun nggak bisa, mau Singapore sampai India pun nggak bisa, saya sudah cari firmware buat Indonesia tapi, nggak nemu bahkan di situs Samsung sendiri nggak ada firmware Samsung galaxy note edge buat wilayah Indonesia.
Cara Instal firmware MobileCityV1
Cara gampang kok, sama seperti instal firmware lainnya. Harus punya dulu :
1. USB Samsung driver (cari sendiri di internet)
2. Odin (cari sendiri aja yah)
3. MobileCityV1 firmware (klik di sini)
Selanjutnya :
1. Masuk ke recovery mode dengan menekan vol bawah + power + home
2. Buka Odin dengan run as administrator, pastikan di kolom ID:COM sudah terkoneksi lalu centang kolom AP dan masukan file firmware MobileCityV1 tunggu sampai clear kemudian, klik start dan tunggu sampai di kolom kanan atas muncul tulisan PASS.
3. Setelah berhasil instal firmware MobileCityV1 jangan dulu, nyalakan handphone, harus masuk lagi ke recovery mode lalu, pilih wipe data/ factory reset. Buat hapus seluruh data firmware terdahulu, kalau nggak nanti firmware MobileCityV1 bakal crash.
Kelebihan Firmware MobileCityV1
1. Sudah langsung root
2. Ringan banget
3. Baterai awet
4. Nggak panas
Kekurangan Firmware MobileCityV1
1. Nggak stabil, namanya juga rom costume pasti ada bugnya dan Firmware MobileCityV1 punya bug di beberapa apps, semisal Instagram beberapa kali restart pas mau IG story, terus nggak bisa instal facebook messenger dan Linkeind via google play, jadi harus instal manual pake apk. Untuk apps Trello bagian downloadnya nggak ada.
2. Downgrade ke lollipop, Firmware MobileCityV1 ini nggak berjalan di marsmellow tapi, Cuma lollipop saja, imbasnya adalah tampilan OS yang jadul dan air command yang ketinggalan zaman banget.
3. Widget tanggal dan kota masih bahasa Vietnam
Setelah seminggu pemakaian, lagi-lagi Samsung galaxy note edge docomo ini kembali sering restart? Akhirnya saya balik lagi cari firmware Samsung galaxy note edge docomo dengan versi SC-OG1 dan berhasil menemukan firmware SC01GOMU1CPL2 android 6.0.1 marmellow ini adalah firmware awal docomo, saya lupa apakah ini yang dulu saya instal?
Mau nggak mau saya pun instal kembali firmware SC01GOMU1CPL2 tapi, setelah selesai nggak wipe cache Samsung galaxy note edge docomokarena malas harus instal lagi semua apps. Anehnya, firmware SC01GOMU1CPL2 ini justru enteng banget dan gak bikin panas? Samsung galaxy note edge docomobisa berfungsi normal, padahal dulu pakai firmware docomo panas banget dan bikin drop baterai? Bahkan ada update ke SC01GOMU1CQG3 ini adalah update terakhir untuk Samsung galaxy note 3 pada tahun 2017.
Firmware SC01GOMU1CQG3 sama seperti firmware awal docomo dulu, isinya banyak banget apps docomo yang nggak penting. But somehow yang ini jalan mulus banget dan nggak bikin panas sama baterai drop. Nggak ada kendala berarti sih dengan Firmware SC01GOMU1CQG3 so far berjalan mulus, paling NFC yang ke lock dan sampai saat ini saya nggak tahu passcode osaifu-ketai apps buat jalanan NFC.
Sayangnya saya lupa download dimana? Karena banyak banget web yang disambangin demi dapet firmware yang cocok tapi, kalau kalian searching pastikan cari dengan keyword firmware SC-OG1 SC01GOMU1CPL2 dengan size 3,7GB kalau di RAR jadi sekitar 2GB.
Note :
Firmware samsung galaxy note docomo ini nggak begitu friendly sama jaringan XL karena, kalau siang sinyalnya naik turun dan bikin cepat panas tapi, kalau malam adem banget bahkan sinyal full. Disarankan untuk pakai Telkomsel saja.
Pakai setingan APN XL internet jangan yang setingan APN 4G karena setingan APN XL Internet yang paling stabil buat samsung galaxy note docomo ini.
Ingat samsung galaxy note ini mentok di marmellow yang artinya dari 3GB ram yang tersisa setelah hanya 1,1GB saja makanya, saya instal CC cleaner pro dan 4GB ram memory boster.
Jadi intinya root samsung galaxy note edge docomo ini susah banget, kalau baca dibeberapa web ada yang berhasil pakai Batman ROM tapi, kudu instal TWRP dulu dan itu ribet banget dah.
Baca Juga : Cara Mengatasi Samsung Galaxy Note Edge Docomo Panas dan Drop Baterai
Ada sebuah film dari Prime Video Amazon.com yang menarik perhatian saya karena sekilas premisnya mirip sekali dengan film dari webtoon yakni Terlalu Tampan. Film berjudul Look That Kill ini menceritakan derita seorang remaja bernama Max yang mampu membunuh semua orang dengan wajah tampannya. Sehingga seumur hidupnya Max, harus menutup wajah dengan kain kasa. Dari sini saja sudah jelas terlihat premis yang mirip banget sama Terlalu Tampan, hanya saja Terlalu Tampan cuma bikin pingsan atau mimisan sementara Look That Kill terlalu sadis sampai semua orang yang meliat wajah rupawan Brandon Flynn langsung menemui ajalnya.
Film yang dilabeli dark comedy ini lebih cocok disebut sebagai drama fantasi karena, saya nggak bisa lihat dimana jokenya? Bumbu drama coming age antara Max dan Alex jauh lebih kental. Buat pengemar All The Fault In Our Star mungkin bakal suka dengan Look That Kill sebab, plot ceritanya sama banget bahkan selama 01:30 saya nggak bisa melihat beda film ini dengan All The Fault In Our Star.
Dengan pacing yang super lamban ditambah setingan di kota kecil, Look That Kill terasa seperti film berdurasi 2 jam lebih namun, beruntung plot ceritanya mengalir sekalipun nggak ada penjelasan kenapa muka si Max bisa membunuh semua orang, padahal Brandon Flynn mukanya biasa saja, kalau yang dicast seorang model mungkin masih bisa masuk akal. Sama sekali nggak ada penjelasan dari film Look That Kill tentang apa yang terjadi, termasuk pada saat dimana Alex nggak mati saat melihat wajah Max?
Look That Kill justru bergulat pada keadaan kedua tokoh sentral Max dan Alex, dimana kedua sulit untuk menerima kondisi mereka. Max depresi karena nggak bisa punya teman dan harus perban wajahnya seumur hidup sementara Alex merasa selama hidup dirinya hanya beban saja karena, ia sakit-sakitan dan divonis berumur pendek. Pada akhirnya keduanya saling belajar dari keadaan masing-masing.
Baca Juga : Review Film White Squall Coming Age Berdasarkan Tragedi Kapal Albatross
Alex nggak lagi merasa sebagai beban dan siap menerima kematiannya, sementara Max menerima keadaan dan memanfaatkan wajah tampan nan mautnya untuk menolong orang-orang yang sedang menderita sakit parah, mendapatkan kematian yang tenang. Ia juga menjadi pribadi yang lebih optimis nggak lagi depresi.
Look That Kill punya premis yang bagus namun, sayang cerita terlalu standar dan saya merasa film ini seperti kurang sesuatu, kisah Max dan Alex masih kurang greget serasa banyak yang dicut pada saat editing. Padahal pacing lamban tapi, kerasa durasinya seperti diburu-buru banget. Beruntung acting Brandon Flynn dan Julia Goldani Telles dapet banget, jadi walaupun banyak hal yang nggak kita ngerti tetep bakal enjoy aja sampai akhir. Ujungnya bakalan fokus sama inti cerita mengenai, pergulatan batin Max dan Alex, dari pada kenapa itu muka standar bule bisa membunuh siapapun yang melihat?