Saya Perempuan Penderita Obesitas Dan Jelek! Tapi Butuh Perhatian Part II

Saya Perempuan Penderita Obesitas Dan Jelek! Tapi Butuh Perhatian Part II

Seminggu lalu, saya dikejutkan dengan sebuah kiriman screen capture group and literary everyone sent me that screen capture! Sebuah screen capture percakapan dari perempuan penderita masalah sosial atau bisa dibilang sebuah penyakit jiwa bernama Munchausen syndrome, kalau kalian belum mengerti silahkan baca post terdahulu di Perempuan obesitas sakit jiwa

Seperti inilah percakapan di group whatsapp angkatan SMU :

@somebudy kamu di sinikan? Kalau begitu kenal dengan mayor? (butuh duit jadi kawin aja sama perempuan obes) Itukan suami aku yang lagi dinas di situ.

Semua orang langsung bilang ke saya, "kenapa ini orang nggak japri  langsung yang bersangkutan?" Ikan paus obesitas ini terus mencari perhatian di group whatsapp, maksud hati biar semua orang tahu kalau sekarang dia sudah menikah dengan seorang tentara. Ini membuat dia terlihat, benar-benar menyedihkan! Ingin terlihat sekaligus mencari perhatian sampai segitunya, ini mahluk nggak ada kapok-kapoknya.

Bayangkan perempuan obesitas, di cerai sama duda anak satu terus, kawin lagi sama duda beranak empat yang butuh duit buat anak-anaknya.  Kemudian membombardir semua sosmed dan group, supaya orang tahu sekarang sudah kawin lagi sama tentara. Untung tajir, coba kismin siapa yang mau!

Tadinya, semua orang mengira  saat ikan paus obesitas ini dinikahkan kedua kalinya dengan duda yang memang desperate for money untuk anak-anaknya, akan sembuh dari kegiatan mencari perhatian di semua sosial media dan whatsapp group namun, ternyata masih saja mencari perhatian. 

Kalau dulu ikan paus betina obesitas ini menderita munchausen syndrome, dimana ia terus posting sakit demi mendapatkan respon, sekarang dia malah terus membuat percakapan nggak penting di group whatsapp yang ujung-ujungnya pasti ke suaminya. Misalkan membuat percakapan tentang senjata yang ujungnya "suami saya pakai senjata ini...bla..bla..bla."  

Dan sekali lagi saya membawa kasus ini pada sahabat yang memang seorang psikolog, orang ini yang mendiagnose ikan paus betina obesitas dengan munchausen syndrome setelah melihat semua postingan sakit. Namun, setelah saya kasih lihat semua kegiatan dia di group whatsapp, rekan psikolog ini ternyata salah mendiagnose dan bilang kalau ikan paus betina obesitas ini seorang Histrionic Personality Disorder. 

Kelainan perilaku histrionik adalah sebuah gangguan kepribadian yang menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan memahami citra dirinya sendiri. Penderita histrionik cenderung membutuhkan pengakuan dan pujian dari orang lain sebagai tolak ukur untuk menilai dirinya sendiri. Akibatnya, orang tersebut jadi haus akan perhatian. Dia pun akan melakukan berbagai cara agar keberadaan atau pengaruhnya diakui oleh orang lain. 

When i heard this, i was like Dafuq with this fat bitch. Nggak heran mahluk satu itu selalu mencari perhatian di group whatsapp, if you fat and ugly and twice married to a guys who twice older with  kids. Bukannya merasa gimana getuh? Ini malah membombardir group whatsapp dan sosmed. Rekan psikolog saya bilang, semakin banyak orang yang membicarakan maka, semakin senang ikan paus betina obesitas ini. Aktualitas dirinya yang jelek dan obesitas serta tanpa prestasi hidup adalah dengan dibicarakan semua orang.  

Benar-benar menyedihkan!


Reactions

Post a Comment

0 Comments