Facebook Me

download untuk Gramedia digital best romance novel

Nokia asha 501 Si Mungil Yang Ditinggal Mati Asha Software

 Akhirnya dapat juga Nokia asha 501 walaupun yang dari dulu diincer adalah, Nokia asha 503 karena, designnya jauh lebih bagus Nokia asha 503 dengan balutan case bening. Nokia 501 ini memang sudah jadi inceran semenjak dulu sebab, saya memang rada freak  sama gadget yang bentuknya lucu. Beruntung harga Nokia asha 501 ini susah amat sangat murah. Harga Nokia asha 501 ini cuma Rp 200,000 saja dalam kondisi second sementara full set dan kondisi mint harga Nokia asha 501 bisa Rp 500,000

Design dan layar

Pertama kali Nokia 501 ini mendarat dan saya genggam, memang jauh lebih kecil dari perkiraan. Layarnya yang cuma 3 inchi ini, benar-benar kecil banget tapi, masih bisa dilihat dengan nyaman. Touchscreen sangat presisi serta enak, di swipe kanan-kiri. Untuk urusan ngetik mungkin gak bakal bisa dipakai orang yang berjari besar sebab, keypadnya saja amat sangat mini, pas untuk ukuran anak SD. Untuknya saya punya jari yang kecil sehingga gak kesulitan untuk ngetik.

Fitur dan software

Nokia 501 ini, mentok di asha software platform 1.4 dan punya segudang fitur, dari browsing, Line, whatsapp, Twitter, game jar, sd card, double sim card sampai bluetooth ada loh!  U.I interfacenya simple tapi, ringkas dan jelas gak ribet. Namun, sayangnya sistem asha software platform sudah ditutup dan gak ada kelanjutannya. Sehingga semua fitur-fitur Nokia 501 ini gak bisa dijalankan. Line, facebook, twitter dan whatsapp udah gak bisa dipakai lagi karena, apps ini sudah gak ada pembaharuan dan gak dapet dukungan lagi dari pengembangnya. Untungnya buat browsing masih bisa dan ada fitur wifinya pula.

Salah satu kelemahan Nokia 501 ini, dibanding dengan asha lainnya adalah dia, gak bisa instal file jar langsung, jadi kalau mau masukin games harus download online sementara, fitur ini pun udah gak jalan jadi, pasrah saja dengan game bawaan. Padahal Nokia 501 ini, bisa connect ke laptop seperti smartphone loh, jadi pindah file dan foto mudah sekali. Hebatnya lagi, begitu dicolok masih bisa jadi modem loh.

Camera

Untuk camera dan Nokia 501 ini, memang gak bisa berharap banyak tapi, jauh lebih baik dari pada android cina. Pixelnya emang gak rapet dan gak ada auto fokus, hasilnya bisa dibilang lumayan untuk sebuah handphone feature bahkan, dibandingkan dengan android Mito masih bangusan Nokia 501 ini.

Hasil fotonya cerah dan masih terlihat jelas ketimbang android lokal walaupun, pixelnya memang gak rapat.

Overall

Sayang, asha software platform sudah mati, padahal Nokia 501 ini bisa jadi feature phone yang powerfull. Sekarang, Nokia 501 ini jadi seconday phone saja bentuknya yang mungil dan baterai yang awet semingguan bikin Nokia 501 ini, cocok dibawa kemana pun tanpa ribet.   

Baca Juga : cara memaksimalkan Nokia C3

Related Post

Perempuan dan Emak-Emak Kampung Belakang Komplek

Karena WFH mau gak mau saya jadi tahu tentang kehidupan perempuan-perempuan atau emak-emak belakang komplek ini. Mostly orang-orang belakang komplek kawin dengan perempuan yang gak kerja atau ibu rumah tangga, jadi mereka ini 24 jam berada di rumah dan selama hampir dua tahun ini, saya jadi tahu perempuan-perempuan belakang komplek perumahan itu keseharian seperti apa?

Kalau perempuan yang tinggal komplek perumahan semuanya bekerja, jadi setiap pagi mereka sibuk oder ojol buat pergi ke statiun atau berangkat dengan suami mereka, ada juga yang bawa kendaraan sendiri tapi, jarang. Sementara, perempuan belakang komplek sedari pagi, nongkrong di warung buat ngobrol ngalor-ngidul sambil nunggu tukang bubur dan tukang sayur.  Congor mereka udah ke toa masjid yang bisa kedengaran sampai berpuluh-puluh kilometer.

Tadinya, saya kira perempuan belakang komplek ini lebih baik karena, mendedikasikan hidupnya di rumah ternyata tidak sama sekali, malah perempuan yang tinggal di komplek dan pergi bekerja jauh lebih baik. Kok bisa saya bilang begitu? Sebab, saat pandemic ini anak-anak mereka gak sekolah, bukannya belajar di rumah, anak-anak ini malahan kelayaban seperti ayam liar dan emak mereka, baru sibuk panggil-panggil pas udah jam 5 sore, cari ke komplek buat nyuruh anaknya pulang.

Jadi perempuan dan emak-emak belakang komplek ini, pagi sekitar jam 8-10 sibuk nongkrong di luar, beli bubur, ngobrol dan beli sayur di tukang sayur. Setelahnya masuk rumah terus jam 12 siang sampai sore, ngobrol gak jelas lagi sama tetangga mereka sementara anak-anak mereka, diliarkan! Padahal, WFH harusnya belajar di rumah, banyak dari anak-anak ini malah mojok dan mabar, udah begitu main jauh sampai ke komplek. Sorenya, emak dan perempuan belakang kampung ini, sibuk cari anak-anak mereka sampai ke komplek.

Terus saya bingung? Dengan waktu sebanyak itu, masa anak-anaknya gak diajarin apa gituh di rumah? Perempuan dan emak-emak belakang komplek ini malah sibuk sendiri dengan kegiatan gak jelas mereka. Kegiatan mereka kek sampah banget! Mendidik anak juga kaga, malah ngalor-ngidul gajebo saban hari. Udah heboh banget kalau ada yang bunting, malahan prestasi mereka itu bunting aja saban tahun tapi, anehnya pas anaknya udah gede, ngurusnya kek ayam, cuma dikasih makan terus diliarkan gak jelas. Seperti masa pandemic ini, apa susahnya belajar bareng di rumah? Gak punya internet kan masih ada LKS sama buku pelajaran, setiap pagi bisa kali satu atau dua jam belajar bareng. Atau dengan waktu sebanyak itu, bisa home industry bikin olshop jualan apa getuh. Tapi, ternyata perempuan dan emak-emak belakang komplek ini, gak ada kegiatan sama sekali cuma, ngalor-ngidul ngobrol nggak jelas.

Kalau misalkan ditanya kenapa anak-anaknya gak belajar di rumah, jawabnya kek dajal. Bilang gak ada laptop sama internet. Lah, itu saya lihat anak-anaknya pada mojok mabar? Berarti ada pulsa kan? Terus mereka pake hape yang bisa main pabji sama mobile legend masa dipake belajar online gak bisa? Kemahalan beli laptop? Tapi, kalau kawinan atau sunatan kok bisa dangdutan tiga hari dua malam? Belajar di rumah lagian, gak melulu harus pake teknologi, itu buku pelajaran masih bisa dipake.

Udah dah, males urusan sama orang-orang ini. Lagi pula saya juga salah, gak mikir jauh sebab, umumnya perempuan-perempuan dan emak-emak belakang komplek ini cuma lulusan SMA jadi pola pikirnya juga mentok aja di situ. Jadi jangan heran kalau hidup mereka itu kek lingkaran setan aja, gak maju-maju cuma muter di situ.  

Baca Juga : Hidup Di Lingkungan Kampungan Bermindset Rendah

Baca Juga : Musyrik Demi Pernikahan Sempurna

Related Post

Review The One and Only Ivan : Film Keluarga Disney Terbaik Tahun Ini

Gak sengaja nemu film di Disney+ yang judulnya The One and Only Ivan, sepintas film ini tentang gorilla terlihat biasa saja, apalagi dengan label Disney pasti filmnya ramah untuk keluarga dan bakal simple. Ternyata The One and Only Ivan bercerita lebih dari sekadar film keluarga,  The One and Only Ivan berhasil membawa dark theme atau tema yang sulit ke dalam sebuah film keluarga. Tanpa harus mempertontonkan kekerasan.

the one and only ivan movie review

The One and Only Ivan sebenarnya diadaptasi dari novel dengan judul yang sama dan novel The One and Only Ivan, terinspirasi dari kisah Ivan the gorilla di tahun 90'an. Hanya saja dalam plot ceritanya mengambil sudut pandang dari para binatang, ini sebabnya The One and Only Ivan masuk kategori film fantasi karena semua tokoh utama yakni para binatang yang berbicara sepanjang film.

Premis The One and Only Ivan sendiri gak ada yang special, bercerita tentang Ivan seekor gorilla yang terjebak di dalam mal sebagai atraksi sirkus bersama hewan-hewan lainnya selama 27 tahun. Ia berjanji pada seekor gajah tua bernama Stella untuk bisa, memberikan hidup yang penuh kebebasan pada penghuni baru sirkus yakni, seekor anak gajah bernama Ruby.

Yang membuat saya suka dengan The One and Only Ivan adalah cara penuturan temanya, manusia adalah mahluk yang jahat tapi, tidak semua manusia itu jahat. The One and Only Ivan membawa tema yang berat namun, tidak menggambarkan manusia sebagai antagonis. Perasaan kesepian dan ketidaktahuan para binatang pun, berhasil digambarkan dalam film ini. 

Kehebatan The One and Only Ivan adalah, membawa tema berat ke dalam sebuah film keluarga tanpa harus judging. Penonton bakal bersimpati penuh pada Ivan dan Ruby tapi, gak perlu marah sama manusia yang sudah membawa mereka ke dalam mal. Kita bisa dibuat merasa bersalah tanpa dihakimi lewat film The One and Only Ivan. Film berdurasi 1:30 menit ini, mempunyai pacing yang lamban tapi, sama sekali gak terasa lamban, apalagi membosankan. Semua voice castnya pas, dari Ivan, Ruby sampai Henrietta bahkan, CGI untuk The One and Only Ivan berhasil dapat nominasi oscar tahun ini untuk best visual effect.

The One and Only Ivan adalah, salah satu film Disney terbaik di tahun ini, film ini jadi salah satu film tentang hewan paling bagus setelah Babe yang tahun 1995 berhasil menyabet 7 nominasi oscar. The One and Only Ivan punya vibe yang sama dengan film Babe. Ini salah satu film yang rekomen banget buat ditonton di Disney+  

Review : White Squall Film Tentang Tenggelamnya Kapal Albartoss

Baca Juga : Konten LGBT dalam Beauty and The Beast

Related Post

Penjelasan Ending The Turning

The Turning adalah film horor yang berdasarkan novella tahun  1898  The Turn of the Screw karya Henry James. Sepintar The Turning ini seperti film horor biasa, hampir keseluruhan film berkisah tentang hantu dan bagaimana tokoh utama Kate berusaha memecahan misteri di mansion fairchild namun, The Turning ini memberikan sebuah ending yang tidak terduga dan menyelamatkannya dari sebuah film horor mediocore yang bermodalkan jump scare scene. Imbasnya, kita bakal bingung dengan film The Turning ini, apakah sebenarnya yang terjadi?


Ending The Turning

Dalam ending pertama kita bakal disuguhi cerita dimana kate berhasil membawa Flora dan Miles keluar dari mansion lalu, adegan rewind ketika Kate menerima lukisan dari Ibunya dan memaksa Flora dan Miles untuk mengakui bahwa, mereka juga melihat hantu lalu Kate mengalami mental breakdown. Kemudian adegan berubah ke  kolam renang dalam rumah sakit jiwa dimana, ibu Kate dirawat. Saat Kate mendekati dan melihat wajah ibunya, ia berteriak lalu end credit. 

penjelasan ending the turning

Penjelasan ending.

Jadi buat apa ada dua ending seperti itu? Floria Sigismondi sang sutradara berusaha menciptakan efek ambigu dalam filmnya, kalau mau jujur The Turning sendiri memang gak begitu bagus dari plot bukan. Lantas mana ending yang benar? Ending yang benar adalah Kate yang mengalami mental breakdown setelah memaksa Flora dan Miles untuk mengakui bahwa, mereka melihat hantu juga. Dan adegan Kate berteriak saat melihat wajah ibunya sebenarnya, ia melihat wajah dirinya sendiri. Dengan kata lain, Kate mewarisi penyakit mental dari ibunya.

penjelasan ending the turning

Kalau kalian jeli, dari awal sudah dijelaskan ending mana yang asli. Lihat saja dari judulnya, The Turning aka berubah! Apa yang berubah? Kate yang tadinya waras berubah jadi ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) The Turning sepanjang film sebenarnya, menceritakan ketakutan Kate untuk jadi gila seperti ibunya.

Hint di film

Jadi sebenarnya gak ada hantu? Memang dari awal gak ada hantu dan semua yang diceritakan Mrs Grose adalah benar.  

1. Quint memang orang brengsek yang memperkosa dan membunuh Miss Jessel tapi, Quint juga sudah mati jatuh dari kuda karena mabok, Mrs Grose sendiri pernah cerita kalau dia yang memastikan Quint benar-benar mati.

2. Miles memang anak kurang ajar karena, bergaul dengan Quint, ini yang menyebabkan sikap Miles seperti dajal karena sering diajak mabok-mabok ke pub.

3. Flora gak mau keluar gerbang dan bilang akan mati kalau keluar gerbang. Mrs Grose pernah bilang, kedua orang tua Flora mati kecelakaan di luar gerbang mansion dan saat itu Flora melihat langsung. Jadi Flora ini trauma, setiap kali diajak keluar dari gerbang mansion.  

4. Cerita seram mansion fairchild ditambah prank menakutkan Miles adalah, pemicu utama penyakit mental Kate timbul. Rasa was-was ditambah ketakutan mendalam akan hantu Quint, membuat Kate berhalusinasi.

5. Saat memberikan paket berisi lukisan dari ibu Kate, Mrs Grose sudah mengatakan bahwa, semoga saja penyakit jiwa ibu Kate bukan genetik.    

Baca Juga : Review Dan Penjelasan Film Annihilation

Baca Juga : Penjelasan Film Hereditary

Related Post

Pengen Redmi Kencang, Hapus Bloatware MIUI

 

Pengguna Redmi pasti sudah terbiasa dan hapal dengan interface bawaan MIUI, sepintas MIUI ini terlihat sempurna sekali bahkan, hampir mirip dengan iOS. Tapi, setelah saya menggunakan dua seri redmi yakni 7A dan 5 plus dengan MUI 12 dan 11 saya menemukan bahwa, MIUI ini tergolong berat sekali bahkan redmi 5 plus dengan ram 3gb dalam keadaan default belum diisntal aplikasi hanya menyisakan 1gb-800mb saja, anehnya redmi 7A yang cuma 2gb pun sama hanya menyisakan 1gb-800mb dalam keadaan default. Setelah diintal beragam aplikasi Redmi 5 plus mentok di 800mb sementara Redmi 7A bisa di bawahnya.



MIUI boros RAM

MIUI memang sebuah  interface yang bagus karena, membawa beragam fitur sebut saja theme, wallpaper stock, screen recorder, Quick ball, full screen, mi mover, mi account, mi pay etc. Imbas dari beragam kostumisasi dan fitur ini adalah, sebuah interface yang lumayan berat! Dimana ram 2-3gb gak cukup buat bikin handphone dan beragam apps berjalan mulus tanpa lag. Redmi 7A dan 5 plus saya sering sekali mengalami lag apps, seperti instagram, opera dan aplikasi yang membutuhkan online.

MIUI simpan banyak data user

Selain itu, penyakit interface MIUI adalah, gemar menyimpan data user. Sebagai contoh apps cleaner bawaan yang sebenar cuma apps refresh+close, jadi gak bener-bener clear cache. Sementara cache asli disimpan dalam storage- cache data, pada MIUI 11 saya harus masuk ke storage untuk hapus manual pada MIUI 12 sama saja bedanya, gak bisa langsung seperti MIUI 11, harus satu persatu apps.  Belum lagi clipboard, apps note yang rajin save data user seperti password etc, pokoknya banyak banget yang disimpan oleh MIUI. Cache data yang disimpan ini bisa sampai bergiga-giga dan gak ada, cara lain selain manual untuk membersihkan, beragam apps clear cache pihak ketiga gak sanggup buat nembus storage MIUI. Kalau gak rajin clear cache data manual, semua informasi yang tersimpan bergiga-giga ini, bakal bikin super handphone lemot.

Dari sini saya berinisiatif untuk membuat MIUI jadi lebih ringan. 

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah : meng-unlocked redmi itu sendiri supaya bisa debloatware/ hapus bloatware atau menghapus aplikasi bawaan MIUI. Cara unlocked redmi silahkan google sendiri yah, 

Langkah kedua : setelahnya jangan lupa untuk download ADB fastboot  tool sebuah tool untuk menguninstal beragam apps di Redmi. Silahkan googling sendiri ADB fastboot  tool.

Langkah ketiga : kalau sudah unlocked dan install ADB fastboot  tool, jangan lupa masuk ke developer mode on dulu (ini juga googling aja cara, masuk ke developer mode on) 

Langkah ke-empat : setelah redmi terkoneksi dengan ADB fastboot  tool jangan sembarang hapus bloatware, salah hapus bisa-bisa Redmi gak berfungsi normal. Jadi berikut list bloatware yang saya hapus dari Redmi 7A dan 5 plus tanpa, menganggu fungsi normal handphone.

Ini adalah daftar bloatware MIUI 11 dan 12 yang bisa dihapus

Hasilnya

Lalu setelah bloatware ini dihapus bagaimana? Ram yang tadinya cuma tersisa 800mb sekarang jadi 1,5gb dan kerasa lebih ngebut gak ada lagi lag. Instastory yang selalu crash sekarang lancar, opera lancar, Tik Tok yang awalnya berat dan kudu pake versi Lite, sekarang jalan mulus banget. Pokoknya gak ada lagi kendala lag, lemot dan crash apps. Sebenarnya, debloatware ini gak perlu kalau Redmi kamu, punya ram 4gb ke atas namun, kalau 3gb ke bawah amat disarankan untuk debloatware supaya kenceng dan lancar.

Atapun buat kamu yang seperti saya, udah kesel banget sama MIUI yang rajin keep semua data user lewat berbagai bloatwarenya, mau gak mau memang harus hapus extreme bloatware MIUI.  

Baca Juga : Cara Menghilangkan Iklan di Redmi 7A Tanpa Root

Baca Juga : Kenapa Saya Parno Dengan Xiaomi Cloud?

Related Post

Review Sampah Jepang Sony Xperia X Compact SO-02J

Review Sony Xperia X Compact SO-02J/ Ram 3Gb / Memori 32Gb/ Camera 23MP/ Android Oreo/ Review Sony Xperia X Compact SO-02J Rp 800,000 - Sebelumnya saya sudah pernah pakai Sony Xperia Z1 Compact tahun 2018 lalu namun, sayangnya OS mentok di lollipop, dua handphone Redmi yang dipakai saat ini pun gak bisa bikin betah! Entah kenapa saya gak sreg dengan MIUI, berat dan demen banget simpen data user. Maka dari itu saya ingin balik lagi ke Sony Xperia dan pilihan kali ini, jatuh pada Sony Xperia X Compact SO-02J. Berbekal surfing di toko hijau akhirnya saya berhasil menemukan Sony Xperia X Compact SO-02J murah meriah dan sudah dibloatware serta imei aman.

Design

Begitu datang design Sony Xperia X Compact SO-02J ini cantik dan ciamik banget, sumpah enak banget dipegang dan dipandang. Saya pilih warna biru pastel dengan tingkat kemulusan 90% walaupun release tahun 2016 tapi, designya gak lekang sama waktu masih bisa pede dan gaya pegang Sony Xperia X Compact SO-02J. Walaupun begitu ada yang bikin bingung, yakni peletakan tombol volume dan shortcut camera yang terletak di sisi kanan bagian bawah, mau gak mau jadi sering kepencet, sementara fingerprint yang satu dengan on/off juga ada di sisi kanan, ini lebih enak dari pada posisi di belakang pake telunjuk.


Layar cuma 4,6 inch IPS LCD tapi, Corning Gorilla Glass 4 dan bening banget, siomay 6 inch aja gak sebanding sama layar Sony Xperia X Compact SO-02J. Tapi, belum bisa fullscreen jadi di bagian bawah masih ada tiga tombol back, home dan recent, untung layar cuma 4,6 inch, jadi gampang diraih sama jempol. U.I Xperia X Compact SO-02J ini pun simple banget gak banyak kostumisasi macam siomay, jadinya super duper ringan walaupun fitur seperti screen recording, call recorder, quickball etc gak ada. Kelebihan lain adalah, design double speaker yang berada di atas bukan di belakang atau di bawah, jadi suara nyaring dan stereo.    

Kamera

Foto kurang cahaya

Foto siang hari

Sepintas kamera 23 MP, f/2.0, 24mm (wide), 1/2.3", PDAF di atas kertas seperti biasa saja tapi, hasil foto bening banget! Detail dan warna jelas banget, gak terlalu terang dan gak burem kek siomay. Bisalah sebanding sama Iphone SE dan Iphone 6 sayangnya video recording cuma bisa, 1080p@30fps, 1080p@60fps belum lagi setingan video simple gak ada panoramic, timelaps sama slowmo seperti di siomay. Tapi, lagi-lagi hasil recordingnya bening banged, sumpah mulus ketimbang siomay yang bisa full UHD 4K, 30fps.

Hardware and OS

Jeroannya gimana? OS mentok di Oreo versi awal sedangkan, Ram 3Gb dengan prosesor Qualcomm MSM8956 Snapdragon 650 ini, ngebut banget! Semua lancar gak ada lag sama sekali. Belum lagi, ini versi debloatware dimana semua apps docomo sudah dihapus, jadinya makin ngebut, setelah diinstal berbagai apps, sisa Ram masih 1,3Gb bandingkan dengan siomay Ram 3Gb MIUI 12 dalam kondisi difault saja sisa Ram cuma 1gb-800Mb setelah diinstal berbagai apps cuma sisa 800Mb. 

Sampai keluar peringatan overheat tapi, ini jarang kok kebetulan ini memang pas lagi di ruangan yang panas. 

Sayangnya, Snapdragon 650 bikin Sony Xperia X Compact SO-02J jadi setrika portable alias panas beud. Memang inilah penyakit Snapdragon 650 dan diperparah dengan gak adanya updated dari Sony untuk memperbaiki ini. Ini saya akali dengan pasang case jadi, gak kerasa di tangan. Namun, untuk pemakaian normal orang kantoran masih masuk akal dan bisa ditolerir, lain hal kalau bocah ingusan yang dipakai maen game, pasti gak bakal tahan sama panasnya, pemakaian normal aja jadi setrika apa lagi dipakai main game. 

Ternyata harus ganti baterai!

Setelah dua minggu saya pakai Sony Xperia X Compact SO-02J ini botloop, gak mau masuk sistem. Botlop pun harus sambil dicharger dan ternyata baterai dari tahun 2016 ini sudah matot dan harus diganti dengan baterai original seharga 150 ribu. Hasilnya? Xperia X Compact SO-02J ini jadi adem! beneran gak overheat dan panas lagi! Ternyata biang kerok panas dari baterai yang udah kadaluarsa. Jadi kalau beli Xperia X Compact SO-02J mau gak mau harus ganti baterai! Karena ini produk dari tahun 2016.

Baterai

Kelemahan lain dari,  Sony Xperia X Compact SO-02J adalah baterai yang cuma Li-Ion 2700 mAh dan diperparah dengan pengisian daya pakai USB type C jadi harus beli charger lagi. Li-Ion 2700 mAh dalam pemakaian normal, sehari bisa dua sampai tiga kali charge. Walaupun USB type C sudah fast charging tapi, kok gak kerasa fast charging yah? Masa Li-Ion 2700 mAh sampai satu jam? Apa mungkin karena listrik di rumah dayanya gak gede?  

Overall,  Sony Xperia X Compact SO-02J ini masih ok untuk dijadikan handphone utama sehari-hari, kamera super mulus, kinerja ngebut buat sosial media, trello, zoom, office, video editing dan design cantik bisa nutupin kekurangan baterai yang cuma 2700 mAh. Karena dulu saya terbiasa pakai Iphone SE jadinya, gak ganggu dengan baterai  2700 mAh, malahan bisa dibilang Sony Xperia X Compact SO-02J versi Iphone SE dari android, mungil namun bertenaga plus kamera super bening.

Baca Juga : Review Sony Xperia Z1 Compact

Baca Juga : Review Redmi 5 Plus Masih Bisa diandalkan di tahun 2021

Review Infinix Smart 6 Setelah Seminggu Pemakaian (everybodygoesblog.com)

Related Post

Resensi The Secret Karya Rhonda Byrne Tentang Hukum Tarik Menarik Dalam Hidup

Sebenarnya saya sudah tahu The Secret karya Rhonda Byrne dari dulu tapi, cuma setengah-setengah alias cuma download cuplikan-cuplikan The Secret dari YouTube, jadi gak pernah baca full bukunya. Berhubung gabut WFH saya pun memutuskan untuk membeli buku The Secret karya Rhonda Byrne ini, versi barunya jauh lebih compact dengan tebal 236 halaman. Dari cuplikan film-film yang saya download sih sebenarnya sudah cukup mewakili, inti dari buku The Secret ini walaupun ada banyak hal yang lebih enak dibaca dan terorganisir di bukunya.


Kita Menarik Semua Hal ke Dalam Hidup Kita

Pada dasarnya The Secret memberitahu kita hukum tarik-menarik, apapun yang kita pikirkan akan menarik langsung ke dalam diri kita, maka dari itu penting banget untuk selalu berpikir positif. Selain itu, The Secret karya Rhonda Byrne ini pun mengedepankan pentingnya untuk selalu bersyukur, menerima diri sendiri dan apapun yang kita miliki.

Semua hal tersebut dibagi jadi, enam rahasia. Mulai dari rahasia menarik uang, relasi, kesehatan, dunia dan kehidupan. Bagaimana kita bisa menarik hal-hal tersebut ke dalam kehidupan kita dan apa yang harus dilakukan, dijelaskan dengan baik dalam buku The Secret.

Gak ada yang magis dari buku The Secret ini semuanya murni tentang cara berpikir kita terhadap hal-hal yang dihadapi dan bagaimana kita mengolah pola pikir terhadap hal-hal tersebut. Mungkin yang bakal jadi hambatan adalah, terjemahan yang terasa kaku dibeberapa bagian, terjemahannya mentah banget menurut saya dan gak dialihkan ke dalam bahasa non baku sehari-hari.   

Cocok Buat Anak Muda dan Orang Yang Tinggal di Lingkungan Negatif 

Ini adalah buku, yang seharusnya saya baca ketika berumur 20 tahunan dan cocok banget, buat saya yang tumbuh di lingkungan negatif dimana hampir semua orang, pemalas dan pengangguran belum lagi penggemar ilmu pengasihan.  Kalau kalian tumbuh di lingkungan negatif, The Secret karya Rhonda Byrne amat sangat membantu.

Memaksa diri sendiri untuk bisa berpikir positif dan melawan semua pikiran jelek, walaupun dalam prakteknya gak gampang. But it helps a lot! Makanya buku ini langsung cepet banget selesainya karena, memang menawarkan apa yang saya butuhkan.

Prakteknya Gak Gampang!

Kekurangan lain adalah, bagaimana prakteknya dalam hidup kita. Membuat affirmasi yang gak lekang oleh waktu itu susah. Serajin-rajinnya kita berpikir positif ada kalanya capek dan terus berharap tapi, gak kunjung datang juga bikin kita jadi males. The Secret sejatinya cuma memberikan rahasia hidup yang paling dasar, maka dari itu saya pun tertarik untuk baca lanjutan buku ini, The Power.

Ada juga beberapa orang yang bilang kalau buku ini meniadakan eksistensi Tuhan, padahal sepanjang 236 halaman banyak banget yang mengingatkan kita untuk bersyukur sama Tuhan. 

Baca Juga : Resensi The Lesson Surat Jutawan Kepada Anaknya

Baca Juga : Memoar When Breath Become Air

Related Post

Blog Archive

VIVA ID

Popular Artikel

Total Pageviews

Ini Baru Loh

Dari mana Energi Negatif di Rumah Kamu Berasal?

  Disclaimer Kali ini saya mau bikin rangkaian artikel tentang energi negatif di rumah sebab, punya pengalaman tentang hal ini dan ini ada...

Powered by Blogger.

.

.

Search This Blog

Protected by Copyscape Online Plagiarism Scanner

Subscribe Us

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

About

Newsletter

If you like articles on this blog, please subscribe for free via email.

Subscribe Us

Facebook