Pages
Sekarang lagi marak-maraknya
bisnis MLM atau multi level marketing booming! Bisnis ini bukan barang baru
bagi orang Indonesia, namun berkat berbagai sosial media MLM kembali bangkit
dan memikat banyak orang. Sebut saja pemain lama seperti Oriflame, Tiens, Amway,
CNI, Tupperware, Sophie Martin hingga yang terbaru seperti Azaria, IFA dan Pin
Konveksi. Bisnis MLM sendiri mempunyai reputasi yang tidak bisa dibilang selalu
bagus, dari berbagai francise MLM seperti yang saya sebutkan di atas, tidak
sedikit yang pada akhirnya tidak menguntungkan, malah membuat buntung
marketer/upline atau apapun sebutan bagi orang yang menjalankan bisnis ini.
Akan tetapi nyatanya bisnis MLM tidak pernah mati dan tidak pernah sepi peminat di
Indonesia, kenapa bisa sampai begitu? Padahal negara dimana produk-produk MLM
ini berasal, sama sekali tidak berkembang atau sepi peminat untuk bergabung
menjadi member MLM. Padahal produk-produk yang ditawarkan pun bisa dibilang
premium, sebut saja Oriflame, Tupperware dan Sophie Martin yang berasal dari
benua eropa, bisnis MLM untuk produk di negara asal mereka sama sekali tidak
berjalan. Lalu kenapa bisnis MLM ini amat sangat digemari oleh orang Indonesia?
1.Sesuai Dengan Budaya Indonesia.
Pastinya bingung dengan pernyataan sesuai
dengan budaya Indonesia? Modal utama MLM adalah “ngomong” dan orang Indonesia
senang sekali ngobrol. Apa lagi orang itu suka banget ngumpul terus bergosip/
bahkan bisa dibilang bukan orang Indonesia kalau nggak suka kumpul-kumpul terus
kongkow.
2.Pemimpi Dan Pemalas
Kenapa
bisa saya bilang begini?
Karena hampir disemua iklan MLM pasti menjual mimpi. Iklan MLM mana yang
nggak
mencantumkan “Cuma seminggu dapet 40 juta..bla...bla..bla. atau cukup
dengan modal awal sekian anda bisa untung berlipat..bla..bla..bla. Atau
mau bisnis yang nggak repot? Rumah keurus dan suami keurus? gabung yuk
dengan bla..bla..bla.”
Dan kenapa saya bilang pemalas? Karena MLM tentunya jauh lebih mudah dari pada membuat produk sendiri, promosi dan menjualnya. Anda tinggal ngider sana-sini dan bermulut manis saja, nggak perlu pusing mikirin bikin produk apa? Nggak perlu pusing mikir cara promosi yang tepat dan menemukan sistem penjualan yang baik. Tentu orang Indonesia akan memilih MLM dari pada jadi seperti Steve Job, menemukan brand Apple dan selama puluhan tahun berjuang hingga Apple menjadi brand yang mendunia. Ok, Steve Job kejauhan kalau saya kasih contoh pencipta keripik Mak Icih? Atau pendiri GoJek? Pastinya malu dong ternyata ada orang Indonesia asli yang bisa bikin produk atau usaha, dengan omzet nggak kalah bahkan mampu melebihi bisnis MLM. Belum lagi yang mereka jual produk atau jasa murni untuk dalam negeri, bukan menjual produk luar negeri seperti banyak MLM.
Jadi sekalipun kalian semua sukses di bisnis MLM, sampai bisa ke luar negeri, beli mobil, beli rumah segala rupa. Ingat kalian membantu mensukseskan perusahaan luar negeri bukan perusahaan dalam negeri. Seperti halnya produk Oriflame yang tidak begitu diminati di negara asalnya, namun berkat MLM di Indonesia Oriflame International mampu bertahan dan menghasilkan laba besar.
Dan kenapa saya bilang pemalas? Karena MLM tentunya jauh lebih mudah dari pada membuat produk sendiri, promosi dan menjualnya. Anda tinggal ngider sana-sini dan bermulut manis saja, nggak perlu pusing mikirin bikin produk apa? Nggak perlu pusing mikir cara promosi yang tepat dan menemukan sistem penjualan yang baik. Tentu orang Indonesia akan memilih MLM dari pada jadi seperti Steve Job, menemukan brand Apple dan selama puluhan tahun berjuang hingga Apple menjadi brand yang mendunia. Ok, Steve Job kejauhan kalau saya kasih contoh pencipta keripik Mak Icih? Atau pendiri GoJek? Pastinya malu dong ternyata ada orang Indonesia asli yang bisa bikin produk atau usaha, dengan omzet nggak kalah bahkan mampu melebihi bisnis MLM. Belum lagi yang mereka jual produk atau jasa murni untuk dalam negeri, bukan menjual produk luar negeri seperti banyak MLM.
Jadi sekalipun kalian semua sukses di bisnis MLM, sampai bisa ke luar negeri, beli mobil, beli rumah segala rupa. Ingat kalian membantu mensukseskan perusahaan luar negeri bukan perusahaan dalam negeri. Seperti halnya produk Oriflame yang tidak begitu diminati di negara asalnya, namun berkat MLM di Indonesia Oriflame International mampu bertahan dan menghasilkan laba besar.
3.Emansipasi Wanita Indonesia Masih
Rendah.
Lah, apa hubungannya? Tahu
sendiri kalau bisnis MLM itu pelaku utamanya kebanyakan emak-emak. Bukan
apa-apa, sebab emansipasi yang masih rendah di Indonesia dimana kaum perempuan
diharuskan bertanggung jawab atas semua urusan rumah dan anak, membuat MLM
semakin diminati oleh emak-emak. Karena mereka tidak punya pilihan lain, dimana
harus mencari tambahan sementara
mempunyai tanggung jawab besar terhadap anak dan urusan rumah tangga. Jalan
satu-satunya adalah menggeluti bisnis MLM, para emak-emak ini tinggal ikut
arisan atau posyandu lalu menyelipkan mimpi manis MLM dalam obrolan mereka.
Siapa tidak tergiur mendapat puluhan juta tapi santai bisa ngurus anak dan
rumah?
4.Modal Minim
Yang bilang MLM tanpa modal itu
salah besar! Semua pelaku MLM jika ingin terjun harus menggelontorkan sejumlah
uang terlebih dahulu, untuk membeli sejumlah produk premium. Akan tetapi modal
yang dikeluarkan tentunya tidak seberapa atau masih bisa dibilang minim, umumnya
modal awal menggeluti bisnis MLM berkisar dari ratusan ribu sampai dua juta
saja. Bukan tanpa sebab mengapa modal MLM ini cenderung minim, sebab jika modal
besar bisa dipastikan akan dijauhi oleh orang-orang. Modal minim ini pun sesuai
dengan target utama bisnis MLM yakni emak-emak, yang notabene tidak memiliki
penghasil besar atau hanya mengandalkan uang belanja dari suami.
Review Acer Liquid Z220/ android Lollypop/ Processor 1Ghz/ Acer Liquid Z220 Rp 800.000 - Dari semua merk lokal cuma Acer yang belum pernah saya cicipi, sebelum-sebelumnya dari Advan, Mito sampai Axioo memberikan hasil mengecewakan. Tercatat hanya Polytron Zap 5 sebagai smartphone brand lokal yang mempunyai kualitas cukup baik, sampai saat ini saat saya mengetes brand Acer Liquid Z220. Ternyata smarpthone Acer Liquid Z220 ini mampu memberikan kualitas yang terbilang cukup. Lalu seperti apa sih kinerja smartphone lollypop dengan RAM 1Gb termurah ini?
Dari segi fisik, Acer Liquid Z220
ini sepintas memang mirip dengan Polytron Zap, karena pada bagian belakangnya
terdapat pola yang bikin kesat saat dipegang sehingga tidak licin. Lalu pada
bagian pinggirnya dikelilingi bezel plastik bergerigi, yang bikin makin mantap
dipegang. Hanya saja keseluruhan body berbalut full plastik, tidak seperti Polytron
Zap yang mempunyai bezel besi. Yang saya suka adalah desain super simple pada
Acer Liquid Z220 ini, sebab hanya ada tombol power dan volume pada sebelah kiri.
Juga port jack headphone dan usb power di bagian atas, lalu speakernya ada
dimana? Speaker Acer Liquid Z220 ini, menyatu dengan lubang earpiece sehingga
menghadap ke atas.
Bentang layar Acer Liquid Z220 ini pun tergolong kecil karena hanya 4.0 inch, padahal luas permukaan justru 5 inch dan yang paling aneh adalah ketiga tombol home, back dan drawer terletak di dalam layar bukan di luar layar seperti smartphone pada umumnya, mau nggak mau ini memakan bagian bawah layar yang hanya 4 inch. Layar 4 inch ini pun disokong dengan resolusi 480x800 (233ppi pixel) sekalipun kerapatan pixel terlihat bagus namun layar terlihat redup, maklum untuk menekan harga. Tapi masih enak dilihat. Lalu ada fitur adaptif bright, dimana layar secara otomatis akan menyesuaikan dengan keadaan sekitar, tanpa kita harus repot mensetting manual tingkat kecerahan.
Setelah satu jam gue pun balik
dan nagih tab Treq Basic 2K, begitu tukang service balikin. Kagetlah gue karena
ternyata semua huruf dan gambar terbalik, jadi kaya lihat dari cermin. Protes
dong gue! Dan si tukang service bilang “dari sananya begitu” sampai dia bongkar
dan pasang lagi lcd asli, begitu dipasang lagi, ternyata semuanya normal. Tapi
pas dipasang lcd baru huruf dan icon terbalik semua. Akhirnya si tukang service
pergi buat minta bantuan ke counter lain, mungkin minta rekannya sesama tukang
service buat benerin.
Nah, setelah nunggu lagi
berjam-jam ternyata si tukang service nyerah karena nggak bisa nemuin lcd yang
cocok dan akhirnya tab Treq Basic 2K dikembalikan ke gue, sebelum dibalikin
tentunya si tukang service pasang kembali lcd asli dan ia bilang, “baterainya
drop nih.” Sialnya colokan charger tab
Treq Basic 2K ini bukan usb tapi mirip Nokia, jadinya gue nggak bisa cek di tempat service itu dan
langsung ngacir balik karena udah bête nunggu berjam-jam.
Setelah pulang langsung dicash ini tab Treq Basic 2K, setelah dua jam,
dicoba untuk dihidupkan ternyata nggak mau? Udah gue pencet tombol power
berkali-kali bahkan sambil di colok ke listrik pun nggak mau nyala. Alhasil tab
Treq Basic 2K gue matot, sama sekali nggak bisa nyala! Sial!!! Padahal ada
ebook yang belum selesai gue baca, anjrot! Nyesel gue service di ITC tahu begini langsung aja ke service center
Treq.
Kalau ditanya dari semua list film horror, judul apa yang paling bikin kangen? Maka jawabnya sebuah film horror komedi cult classic buatan tahun 1987, berjudul The Monster Squad. Sebenarnya ini adalah film anak-anak, tapi para pemainnya yang berasal dari berbagai serial tv populer tahun 80-90 an awal bakal bikin generasi 90-an seperti gue ini bernostalgia. Banyak familiar face yang sudah terlupakan wara-wiri sepanjang film.
The moster squad sendiri bercerita tentang sekumpulan anak kelas tujuh, yang bengal tapi keren banget dan tergila-gila dengan berbagai cerita monster. Maka Sean Crenshaw, Patric, Horace membentuk sebuah club bernama The monster club, isinya nggak lebih dari pada anak-anak yang saling bertukar info dan cerita tentang berbagai monster. Mulai dari dracula, werewolf sampai mummy, semua dikupas tuntas oleh geng monster squad. Sampai suatu hari ketiga anak ini mengajak senior mereka Rudy, untuk bergabung dan entah bagaimana ada anak junior bernama Eugene juga masuk? Terus terang gue bingung dengan keberadaan Eugene dan anjingnya, yang tiba-tiba ikut nongol di rumah pohon dengan mereka, padahal Eugene ini usia paling muda dan masih SD.
Singkat cerita semua hal yang biasa mereka ributin di rumah pohon, tiba-tiba aja muncul di kota mereka. Mulai dari mummy hidup sampai werewolf mulai berkeliaran. Ternyata di kota mereka tersimpan sebuah amulet kuno yang mempunyai kekuatan jahat, karena itu pula Dracula muncul di kota mereka dan ia pula yang mulai membangkitkan monster-monster untuk membantunya merebut amulet tersebut. Jadi the monster squad harus bahu-membahu merebut amulet dan menyingkirkan Dracula beserta monsternya.
Overall, cerita emang chesse banget dan tipikal untuk anak-anak 10 tahun ke bawah, tapi wajah-wajah familiar yang lama sudah terlupakan bikin gue betah nonton film ini. Mungkin ini juga kenapa the monster squad masuk ke dalam list horror komedi cult classic, karena para pemain merupakan bintang besar di eranya.
Singkat cerita semua hal yang biasa mereka ributin di rumah pohon, tiba-tiba aja muncul di kota mereka. Mulai dari mummy hidup sampai werewolf mulai berkeliaran. Ternyata di kota mereka tersimpan sebuah amulet kuno yang mempunyai kekuatan jahat, karena itu pula Dracula muncul di kota mereka dan ia pula yang mulai membangkitkan monster-monster untuk membantunya merebut amulet tersebut. Jadi the monster squad harus bahu-membahu merebut amulet dan menyingkirkan Dracula beserta monsternya.
Overall, cerita emang chesse banget dan tipikal untuk anak-anak 10 tahun ke bawah, tapi wajah-wajah familiar yang lama sudah terlupakan bikin gue betah nonton film ini. Mungkin ini juga kenapa the monster squad masuk ke dalam list horror komedi cult classic, karena para pemain merupakan bintang besar di eranya.
Satu hal lagi monster squad juga lumayan bikin bingung, sebab menurut gue film ini antara mau ke anak-anak atau ke preteen. Di tengah pengambaran tipikal film anak-anak, ada tokoh yang ngerokok, terus ngomongnya kasar ketika monster lain tidak ditampilkan adegan membunuh atau darah, eh si Dracula malah ditampilkan gore banget. Terus ada detail-detail kecil yang menurut gue sama sekali bukan untuk preteen apa lagi anak-anak. Misalnya adegan ngintipin cewek sexy, terus ada satu karakter yang ternyata adalah seorang nazi.
Pada tahun 1772 sampai 1798, Perancis mempunyai kisah aneh, mengenai seorang pria yang selalu merasa lapar, keaslian kisah ini dibuktikan dengan catatan hasil otopsi dari seorang dokter bernama Baron Percy memoire sur la polyphagie (1805) atau medical history atas seorang pria muda dari daerah Lyon. Ini adalah salah satu cerita misteri nyata, yang memiliki bukti otentik sekalipun tidak ada penjabaran fisik berupa gambar terhadap pria malang bernama Tarrare ini.
Masa Kecil
Tarrare lahir di pinggiran Perancis, dekat daerah Lyon sekitar tahun 1772, kelahiranya tidak tercatat bahkan nama Tarrare sendiri belum diketahui apakah nama asli atau nama panggilan. Sedari kecil Tarrare sudah mempunyai napsu makan yang besar dan ketika remaja, ia bisa makan sampai dengan setara berat badannya. Kedua orang tua Tarrare tidak sanggup untuk memenuhi napsu makan anaknya, sehingga mereka mengusir Tarrare dari rumah. Beberapa tahun setelah keluar dari rumah, Tarrare berkeliling Perancis dengan kumpulan pencuri dan pelacur, mencari makan dengan mengemis dan mencuri. Demi bertahan hidup pula Tarrare kerap melakukan pertunjukan jalanan, yakni dengan memakan corck (tutup botol sampanye), batu, hewan hidup bahkan menelan mentah-mentah satu keranjang apel dan ular beracun. Berkat aksinya ini Tarrare direkrut oleh seorang pesulap, sebagai aksi pembuka.
Pada tahun 1788, Tarrare pindah ke Paris untuk bekerja sebagai street performer atau pesulap jalanan. Aksinya cukup sukses hingga pada suatu ketika Tarrare menderita sakit usus kecil, hingga dibawa oleh penonton ke rumah sakit Hotel-Dieu, dimana ia menerima perawatan dengan pencahar dosis tinggi. Hebatnya tidak lama kemudian Tarrare sembuh, bahkan ia menyakinkan dokter dengan mencoba memakan jam dan rantai.
Penampilan Dan Perilaku
Anehnya sekalipun memakan segala, Tarrare terlihat kurus (45kg) dengan tinggi rata-rata, namun ia digambarkan memiliki rambut yang luar biasa halus dan ukuran mulut yang besar, dengan gigi kuning dan mulut tipisnya hampir tidak terlihat. Saat Tarrare sedang tidak makan, kulit perutnya longgar bahkan hingga terjatuh ke bawah, akan tetapi kalau Tarrare makan, maka perutnya akan membesar seperti balon. Kulit pipinya berkerut dan jatuh ke bawah, kalau sedang makan mampu menampung dua belas telur atau apel dalam mulutnya.
Jika disentuh tubuh Tarrare panas dan selalu berkeringat bahkan ia menderita bau badan berlebih. Konon bau badan Tarrare mampu tercium dari jarak jauh dan baunya akan bertambah parah setelah dia makan. Mata dan pipinya akan dipenuhi pembulu darah, serta uap akan keluar dari tubuhnya. Perutnya akan bergemuruh dan rahangnya menelan seperti ular. Sejak kecil pun Tarrare sudah menderita diare kronis. Sekalipun napsu makanya besar, Tarrare tidak pernah memuntahkan makanannya dan bertambah berat.
Sedangkan dari sisi psikologis Tarrare sama sekali tidak terlihat aneh, sekalipun ia seorang apatis atau orang-orang yang tidak mempunyai motivasti sehingga terlihat malas.
Berdasarkan hal tersebut seorang ahli bernama Bondeson menyimpulkan kalau Tarrare menderita kerusakan amygdalae atau bagian dari otak yang memproses ingatan, keputusan dan emosi. Sementara ahli lain berpendapat Tarrare menderita Hypertyroidisim, sebab penyakit ini mempunyai gelaja yang sama seperti, rambut tipis, tidak tahan panas, napsu makan besar serta berat badan turun drastis.
Menjadi Prajurit
Ketika perang (war of the coalition) pecah di Perancis, Tarrare mendaftar sebagai French Revolutinary Army. Sayangnya jatah makan prajurit tidak cukup bagi Tarrare, sehingga ia sering melakukan tugas prajurit lain demi jatah makan mereka, bahkan ia pun mengais makanan di tempat sampah. Sialnya Tarrare jatuh sakit akibat kelelahan dan dikirim ke rumah sakit militer di Soultz-Haut-Rhin. Dalam perawatan Tarrare diberi empat kali jatah makan, tapi itu tetap saja tidak bisa membuatnya kenyang sehingga Tarrare kerap mencari sisa makanan pasien lain dan mengorek-ngorek tempat sampah. Hal ini membuat bingung para dokter sehingga Tarrare dikirim untuk sebuah eksperimen di bawah Dr. Courville, George Didier dan Baron Percy.
Para Dokter melakukan ekperimen untuk mengetes kadar dan kekuatan perut Tarrare, dengan memberinya porsi makan 15 orang, setelah makan biasanya Tarrare akan tertidur. Dalam percobaan lain Tarrare diberi seekor kucing hidup, yang langsung ia robek bagian perutnya kemudian diminum darahya lalu memakan seluruh daging kecuali tulang, tidak lama Tarrare memuntahkan kulit dan bulu kucing itu. Karena hal ini, rumah sakit pun mulai memberi Tarrare beragam hewan, mulai dari ular, kadal, anak anjing kesemuanya dimakan mentah-mentah tanpa dikunyah terlebih dahulu, biasanya Tarrare akan menghancurkan bagian kepala dengan giginya terlebih dahulu.
Menjadi Kurir
Setelah beberapa bulan eksperimen, Dr Courville menghubungi General Alexandre De Beauharnais untuk mengatakan bahwa kemampuan Tarrare bisa dipakai dalam militer. Setelah melihat langsung kemampuan Tarrare, General Alexandre De Beauharnais memberikan sebuah box yang berisi pesan rahasia untuk dikirimkan ke pihak kawan. Cara Tarrare membawa pesan ini unik, yakni dengan menelan box tersebut dan membawanya melewati garis perbatasan Jerman, setelah bertemu pihak yang dimaksud, Tarrare akan memuntahkan box tersebut. Sebagai hadiah atas usahanya, ia resmi diangkat sebagai mata-mata Perancis dan dihadiahi 14kg liver dan paru sapi.
Hingga pada suatu misi, Tarrare tertangkap di perbatasan Prussian karena ia tidak sanggup berbahasa Jerman. Ia ditelanjangi dan diperiksa namun tidak ditemukan apapun yang mencurigakan, sampai pada 30 jam setelah ditangkap Tarrare memuntahkan box yang ditelannya. Alhasil terbongkar sudah status Tarrare sebagai mata-mata Perancis, akan hal ini ia langsung dikirim ke tiang gantungan, konon Tarrare memakan kursi tempatnya berdiri sebelum digantung. Hingga ia tidak jadi untuk digantung, sebagai balasanya Tarrare dipukuli dan dilepas di pinggir perbatasan Perancis.
Ingin Sembuh
Karena hal ini Tarrare berhenti menjadi mata-mata dan kembali ke rumah sakit, ia meminta untuk disembuhkan. Akan tetapi para dokter kebingungan dengan bagaimana cara untuk menghentikan napsu makannya yang besar. Maka para dokter mencoba untuk memberinya diet ketat, tapi cara ini pun tidak berhasil sebab Tarrare kerap menyelinap keluar dan memakan anjing liar, burung merpati bahkan sampai menguras tempat sampah.
Beberapa dokter berpendapat Tarrare sakit jiwa dan harus ditaruh dalam rumah sakit jiwa, namun Dr Percy bersih keras Tarrare waras dan tetap melanjutkan ekperimennya di rumah sakit militer Soultz-Haut-Rhin.
Setelah beberapa waktu, seorang anak berumur 14 bulan menghilang dari rumah sakit. Para dokter dan staff mencurigai Tarrare telah memakan anak tersebut. Dr Percy tidak mampu membela Tarrare sehingga ia melarikan diri dan tak pernah kembali.
Kematian Tarrare
Setelah empat tahun (1798) seorang dokter dari rumah sakit Versailles menghubungi Dr Percy, mengatakan bahwa ia memiliki seorang pasien yang ingin bertemu dengannya. Dalam keadaan lemah Tarrare memberi tahu Dr Percy bahwa dua tahun sebelumnya, ia sudah menelan garpu emas. Hal ini dipercaya Tarrare menyebabkan sakit, ia berharap Dr Percy mempunyai cara untuk mengangkat garpu emas tersebut. Akan tetapi Dr Percy mendiagnosa bahwa Terrare sebenarnya menderita TBC dan sebulan berikutnya Tarrare mulai didera diare akut, tidak lama kemudian ia tewas.
Hasil otopsi Tarrare bisa dibaca di sini :medical history of Tarrare
Tubuh Tarrare membusuk dengan cepat membuat pihak rumah sakit menolaknya, tapi Dr Percy penasaran bagaimana pencernaan Tarrare begitu berbeda dengan manusia biasa? Maka ia melakukan otopsi dan menemukan bahwa kerongkongan Tarrare begitu besar, ketika rahangnya dibuka Dr Percy bisa melihat langsung ke dalam perut Tarrare. Tubuh Tarrare diketahui mengandung banyak cairan liver, sementara ukuran liver dan kantung empedunya besar sekali, selain itu sebagian besar perutnya terisi oleh lambung saja. Bagaimana pun, Dr Percy sama sekali tidak menemukan garpu emas di dalam perut Tarrare.
Sayang sekali tidak ada catatan dimana pria malang ini dimakamkan, kisah Tarrare hanya diketahui segelintir orang dengan judul story of hunger
Sore tadi saya dikejutkan dengan sebuah panggilan dari 021-29510595 nomor ini mengaku dari bank BCA dan menanyakan perihal apakah "kartu diskon" BCA sudah sampai atau belum? (flashback...tiga bulan sebelumnya saya memang apply credit card dan sudah jadi serta sudah pernah dipakai.) Berikut percakapan dengan seorang wanita yang terdengar seperti karyawan bank, terdengar amat sangat profesional.
Penelpon BCA : Selamat siang dengan Bapak Anu?
Saya :Iya betul....
Penelpon BCA :Saya bla..bla..bla dari bank BCA mau menanyakan apakah karu diskon BCA sudah sampai atau belum? Sebab di email kami terdaftar belum.
Saya : Kartu diskon? Ehemmmm......yang mana ya?
Penelpon BCA :Bapak sudah menerima dua buah kartu yang satu visa bergambar batman dan satu lagi flash, tapi yang diskon mastercard belum ya?
Saya : Belum kayanya Mbak
Penelpon BCA :Kartu kreditnya yang limit 20 juta bukan Pak?
Saya : Bukan, yang cuma 5 juta aja.
Penelpon BCA :Oh, begitu....baiklah Bapak, jadi kartu diskon ini nantinya dipakai untuk berbagai diskon dan bisa diskon sampai 40%..bla...bla...bla...bla.
Saya :Ok lah, kalau begitu kirim saja ke kantor.
Penelpon BCA :Oh, tidak bisa dikirim Bapak, kita harus bertemu langsung untuk kasih kartunya, kalau bisa hari ini kita bertemu. Apakah Bapak sedang di kantor?
Saya: :.......Hening.....(bingung)....lagi nggak di kantor, ini mau pulang.
Penelpon BCA :Baiklah, kalau begitu nanti Senin saya telepon lagi.....Terima kasih.
Minum teh manis seperti sudah menjadi budaya orang Indonesia dan itu termasuk saya yang rada-rada maniak dalam mengkonsumsi teh manis botolan, biasanya sih saya pilih varian teh hijau dan yang low sugar. Dalam memilih teh manis botolan ini saya punya kecenderungan untuk membaca informasi nilai gizi pada bagian belakang, kalau produk teh manis botolan tersebut sudah mengandung banyak campuran yang saya sendiri dan tidak tahu apa itu, pasti langsung skip. Nah, berbekal hal tersebut saya, mencoba riset sendiri mengenai bahan-bahan yang biasa terkandung dalam beberapa produk teh botolan. Tiga produk teh botolan ini merupakan merk yang biasa saya beli.
Berapa Kandungan Gula Dalam Teh Botolan
Sebelum menghitung kandungan gula dalam teh manis botolan ada perlunya kita mengetahui bahwa dalam setiap 4gram = satu sentok teh. Ini berdasarkan takaran berat yang biasa dilakukan untuk membuat kue, kalau pabrikan mempunyai bentuk takaran lain saya tidak tahu dan itu mungkin saja. (sumber ukuran sendok teh)
Subscribe to:
Posts (Atom)