Facebook Me

download untuk Gramedia digital best romance novel

Resensi War Storm : Penutup Seri Red Queen Yang Membosankan

Akhirnya sampai juga ke seri terakhir Red Queen yakni War Storm buat penggemar seri dari Victoria Aveyard ini pastinya udah nggak sabaran, termasuk saya yang udah kadung jadi fans berat Mare Barrow. War Storm sendiri saya dapatkan di awal tahun 2019 ini namun sayangnya, seri penutup Red Queen jauh dari pada harapan sebab, saya sudah lumayan lelah untuk membaca War Storm setebal 792 halaman ini, pada saat menulis ini baru sampai halaman 541. Jadi apa sih yang sebenarnya bikin War Storm jauh dari pada harapan?

resensi war storm

Sinopsis
Setelah Glass Sword yang memukau Victoria Aveyard meneruskan petualangan Mare si gadis petir yang sudah bersekutu pada kerajaan Norta milik Cal sementara Maven, bersekutu dengan Iris putri kerajan Lakelands dari klan cygnet. Sepanjang cerita kita bakal disuguhkan intrik politik dari kedua kerajaan dalam memperebutkan wilayah dan saling menjatuhkan, disertai peperangan kecil yang saya sendiri nggak bisa ingat ada berapa.

Review
Sama seperti Glass Sword pada seri terakhir War Storm ini kita masih disuguhkan POV dari banyak karakter bahkan  Maven yang di Glass Sword nggak ada, muncul di sini. Nggak seperti seri kedua, di War Storm cerita yang diangkat dari  berbagai tokoh ini justru jadi boomerang yang membosankan, saya sampai lelah baca  Iris yang menurut saya nggak terlalu penting dan seru, terlebih karakter Iris sendiri tergolong biasa.

Sudah begitu, berbagai peperangan kecil yang kerap kali muncul juga lumayan menjemukan, sebab nggak terlalu seru, lebih baik dua atau tiga peperangan saja tapi memukau dan heboh dari pada ini bertaburan namun garing bahkan, dalam peperangan tokoh utama dan darah baru, nggak terlalu ditonjolkan. Kemampuan Mare dan para darah baru sama sekali nggak terlibat dalam aksi yang seru.
Bayangkan dalam 500 halaman kita disuguhin intrik politik, yang rata-rata dari kerajaan Lakelands yang mana saya sama sekali nggak tertarik tuh, apa lagi Lakelands sama princess si Iris tergolong datar dan membosankan. Saya lebih berharap sama  Maven yang sayangnya cuma secuil saja di War Storm ini tapi, kita jadi bisa tahu isi pikiran si raja muda yang otaknya sudah dirusak sama emaknya.
 Mare juga nggak seseru Glass Sword maupun King Cage karena di War Storm si Gadis Petir udah nggak hidup susah lagi, jadi Mare lebih banyak ceritain soal hubungan sama Cal tapi, saya sama sekali nggak keberatan dari pada baca  Iris yang garing banget.

Kesan mengulur-ngulur pun, kerasa banget di War Storm ini, sepertinya Victoria Aveyard sengaja dengan niatan melebihi 500 halaman dari King Cage. Kesannya kita seperti diseret-seret baca War Storm, bayangkan beli dari awal tahun sampai bulan ini belum kelar juga, biar pun saya paksain paling cuma dua bab, terus nyerah karena bosan. Jauh beda dengan Glass Sword dan King Cage yang ngebut banget, saking penasaran sama plot twist dan nggak bisa ditebak perbabnya.

Sementara War Storm datar banget, kejutan Maven yang diserahkan oleh Iris pun hambar karena, dari awal cerita sudah dijelaskan dengan gamblang bakal tuker guling Maven dengan pembunuh ayahnya. Niat kata mau detail, mungkin malahnya jadi nggak ada kejutan yang berarti sampai 500 halaman. Buat saya, War Storm ini penutup yang gagal memenuhi ekspetasi dan dipaksakan supaya terlihat lebih tebal dari seri pendahulunya. The magic is gone in War Storm!   


Related Post

Musyrik Demi Pernikahan Sempurna

Tahu dong prestasi kaum endonesiah terlebih perempuan endonesiah apa? Apa lagi kalau bukan pernikahan super wah dan sempurna, apapun ditempuh demi pernikahan impian dan saya punya cerita yang bakal menohok orang banyak, terlebih perempuan muslim. Ada salah satu teman, tipikal orang sini yang prestasi cuma kelar tiker buat kawinan yang bersangkutan, udah hype banget dah bikin status sana-sini bakal married. So fucking typical, semua tentang kawinan di post dari A sampai Z dari H – 100 sampai H -1.  Congornya udah koar-koar sana-sini, mau jadi Mrs somebody.

Foto hanya ilustrasi, ya keleuz saya pasang fotonya di sini.

Lalu sampailah pada hari pernikahan yang kebetulan tempatnya, outdoor semacam garden party tapi lebih besar, tahukan kalau tipikal orang macam ini nggak mungkin private wedding dan Cuma ngundang orang-orang terdekat. Semua orang sebisa mungkin diundang bahkan yang nggak kenal sekalipun datang dan salaman. Termasuk saya yang sebenarnya nggak merasa dekat dengan yang bersangkutan tapi, kena undangan. Sebenarnya saya paling malas datang ke kawinan semacam ini, lebih suka datang ke private wedding dimana cuma orang-orang dari inner circle yang diundang dan nggak ada panggung buat salaman dari pada kawinan kampring yang kita datang nggak kenal siapapun di sana dan mirip pasar malam malem saking ramenya.

Sepanjang acara saya melihat ada beberapa item yang terlihat out of place dan diletakan di pojok-pojok, buat apa ada gong sama semacam sajenan getuh. Kedua benda tersebut nggak masuk atau pas buat tema wedding yang outdoor atau semacam garden party. Usut punya usut, benda-benda tersebut berasal dari pawang hujan yang sengaja taruh di nikahan buat nangkal hujan. Jadi hujan itu dihold dulu sampai acara nikahan selesai, karena sewa tempat buat nikahan kan nggak lama palingan tiga jam sudah selesai.

Terus saya langsung bingung getuh, yang punya hajat dan rajin koar-koar soal pernikahan ini seorang hijabers loh. Kok, malah sewa pawang hujan bukan sholat yang bener dan minta sama Alloh SWT supaya pernikahan lancar. Memang ada di Islam buat nahan hujan pakai gong dan sajen? Bruh, saya bukan ahli agama tapi yakin bener nggak ada tuh nangkal hujan pakai gong dan sajen, apa lagi datang ke pawang hujan.  

Selang sebulan setelah pernikahan, saya konfrontir (yes I’m a bitch) yang bersangkutan dan jawabanya dia ngeles banget, katanya desakan keluargalah biar acara lancar. Lah, elokan bisa pindahin konsep nikahan ke indoor supaya enak sama keluarga dan nggak sewa pawang hujan. I was like, eat that bitch! Emang situ aja yang gelap mata dan otak dangkal demi prestise btw itu pawang hujan pakai sholat nggak? Jangan-jangan minta ke djin atau lebih parah sama syetan.  Yang punya hajat langsung diem getuh and I was like hemmm, pura-pura nggak tahu dan langsung playing victim, korban dari keadaan dan desakan.

Tadinya saya pikir, demi budaya prestise nikahan wah dan sempurna hanya otak dan logika saja yang ditanggalkan, ternyata agama juga loh. And you know what? Ini bukan pernikahan terakhir yang pakai pawang hujan dan semuanya acting seolah-olah sewa pawang hujan beda kaya kita datang ke dukun. Anehkan, ketika datang ke dukun langsung dilabeli musyrik tapi sewa pawang hujan buat kawinan justru nggak?    

Baca Juga : Akhir Dari Sebuah Kotak Mahar Mewah
Related Post

Goodbye Bimbim, Kelinci Mini Rex Berusia 5 Tahun

Jadi hari kamis tanggal 5 september kemarin kelinci mini rex yang sudah lima tahun saya pelihara tiba-tiba saja RIP. Padahal si Bimbim ini kelinci yang saya pelihara sedari lama bareng si Kimchi, kalau Kimchi RIP pada tahun 2016 usianya tiga tahun gegara penyakit silent killer atau GI. Nah, si Bimbim ini RIP karena apa masih abu-abu, padahal saya sudah pelihara secara maksimal. Mulai dari makanan yang selalu sedia hay sama pelet bermutu dan nggak dikandangin alias cage free.

kelinci mini rex mahal

Gampang Bonding
Bimbim si mini rex ini termasuk kelinci yang jarang-jarang loh, artinya dia nggak seperti kelinci yang susah banget bondingnya. Bimbim termasuk cepet banget bonding sama saya, dia selalu datang kalau dipanggil namanya dan tergolong cerdas, bisa tahu kapan jam makannya. Biasanya kalau pagi-pagi suka diam di depan kamar karena udah waktunya sarapan pake pelet.

Dulu saya sampai begadang buat nunggu dia dari bredeernya, karena yang anter datangnya malam banget. Bimbim juga termasuk pernah hidup di dalam kamar kosan loh, kebayang nggak tinggal di dalam kamar kosan sama kelinci? Mana ini bukan kelinci mini pula. Jadi dua kelinci saya yang pernah hidup bareng sambil mencari sesuap berlian di ibu kota sudah RIP.

Sepertinya Kena Wet Tail
Sebenarnya menjelang akhir hayat si Bimbim sudah menunjukan gejala aneh, pertama badanya kurus banget atau tiba-tiba berat badannya drop. Ini jadi perhatian saya dan niatnya mau dibawa ke dokter tapi terlambat, padahal berat badan drop ini berlangsung selama tiga hari namun, karena Bimbim tetap lincah dan makannya lahap saya urung cepat-cepat ke vet.

Setelah Bimbim RIP juga saya riset mendalam dan mendapati kemungkinan besar Bimbim kena penyakit wet tail atau ada kesalahan di ginjalnya (urinary tract infection). Beberapa bulan ke belakang memang bagian pantat Bimbim selalu kotor kena pee dan pup lagi-lagi saya nggak ngeh kalau itu adalah pertanda penyakit, jadi Cuma saya bersihin saja.

Godbye Bimbim
Jadi hari Kamis tanggal 5 September kemarin pas subuh-subuh, saya udah nemuin si Bimbim tergolek tak berdaya di lantai dan otomatis secepat mungkin saya kasih critical care tapi sama sekali nggak nolong. Cuma beberapa menit si Bimbim langsung RIP dan satu yang saya perhatikan biasanya kalau kelinci sudah sekarat pasti giginya gemeretuk dan akhirnya ada suara melingking atau kesakitan tapi si Bimbim nggak begitu, dia cuma narik napas terus hilang. Keknya, emang udah sekarat dari malam dan juga bertahan buat ngeliat saya aja abis itu udah dah dia nyerah.

Memang begini kalau pelihara kelinci, ilmunya di sini belum banyak jadi, begitu ada gejala kita sama sekali nggak awas, beda sama kucing atau anjing yang memang peliharaan umum kalau sakit dan ada gejala sekecil apapun gampang kita tahunya.

Sammy dan Jappy
Sekarang tinggal dua Holland lop di rumah saya, si Sammy yang berusia empat tahun dan Jappy yang baru satu tahun. Saya sebenarnya nggak pengen pelihara banyak tapi semenjak Kimchi RIP si Bimbim selalu sendiri di rumah maka, saya berinisiatif untuk kasih teman, yakni si Sammy tapi sayangnya Sammy sama Bimbim nggak bisa bonding dan lebih banyak berantem.

Akhirnya Sammy terpaksa saya pisahkan, dia lebih banyak di dalam kandang. Ini juga bikin saya nggak enak sama Sammy dan akhir 2018 lalu saya beri dia hadiah seekor teman yang sama-sama Holland lop yakni Jappy. Untungnya mereka berdua adem banget dan bisa bonding.  Dan semoga saja Sammy dan jappy ini umurnya bisa lebih panjang dari Kimchi dan Sammy karena rata-rata kelinci itu bisa hidup sampai 10 tahun makanya, buat mereka berdua saya jadi lebih awas dan so far si Sammy yang udah empat tahun nggak menunjukan gejala apapun, dia cuma dua kali bermasalah yang pertama giginya patah karena jatuh dan kedua keracunan ivermectin.

Makanya punya peliharaan terlebih kelinci itu nggak gampang, kalian pelihara sampai berapa tahun? Apa cuma sehari, dua hari terus mati beli baru.

Baca Juga : Goodbye Kimchi Fuzzy Lop Berusia 3 Tahun
Related Post

Blog Archive

VIVA ID

Popular Artikel

Total Pageviews

Ini Baru Loh

Dari mana Energi Negatif di Rumah Kamu Berasal?

  Disclaimer Kali ini saya mau bikin rangkaian artikel tentang energi negatif di rumah sebab, punya pengalaman tentang hal ini dan ini ada...

Powered by Blogger.

.

.

Search This Blog

Protected by Copyscape Online Plagiarism Scanner

Subscribe Us

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

About

Newsletter

If you like articles on this blog, please subscribe for free via email.

Subscribe Us

Facebook