Review Infinix Smart 6 Setelah Seminggu Pemakaian


Review Infinix Smart 6/ RAM 2GB/ OS Android 11 GO/ Kamera 8MP+VGA/Harga Rp 1.250,000 
Sobat miskin yang gak mampu beli smartphone mahal, sudah pernah mencoba brand Infinix kah? Kebetulan dimusim pandemi ini untuk pembelian gadget harus mengencangkan ikat pinggang. Jadi smartphone Infinix smart 6 seharga Rp 1,250,000 jadi pilihan tepat. Tadinya saya berniat untuk membeli brand lain namun, dikisaran harga segitu brand lain, belum mendapatkan sensor lengkap seperti finger print dan face unlock sehingga Infinix Smart 6 ini menjadi pilihan tak ada lawan di kisaran harga segitu.

Desain

review infinix smart 6 indonesia

Dari segi desain sih biasa saja malahan mirip iphone, dengan material plastik bergradasi.  Infinix smart 6 ini memiliki waterdrop notch dengan bentang layar 6,6 inch jadi gak terlalu lebar dan masih enak untuk digenggam. Bagian atasnya bersih dari berbagai lubang port, semua mulai dari usb charger, jackport sampai audio speaker ada di bagian bawah. Desainnya terkesan solid dan mahal sekalipun mirip iphone karena letak kamera kotak di belakangnya.


Layar

Layar 6,6 inch ini berjenis IPS  beresolusi HD+ (1600 x 720 piksel) secara umum enak buat nonton sama baca document namun, sensor adaptive brightness Infinix Smart 6 gak terlalu bagus. Saya merasa sensor adaptive brightness Infinix Smart 6 terlalu gelap. Kelemahan di layar Infinix smart 6 adalah, tidak adanya led notification tapi, anehnya terdapat lampu led yang menyala ketika handphone discharge? Lantas, kenapa lampu ini tidak difungsikan sebagai led saja sekalipun hanya bisa satu warna?

Platform

Salah satu kelebihan Infinix smart 6 adalah kelengkapan sensornya, dari sensor cahaya, proximinity, accelerometer finger print sampai face unlock  ada semua.  Sementara untuk dapur pacu menggunakan Unisoc SC9863A (28nm) dengan OS android 11 versi GO dan RAM 2GB, awalnya khawatir dengan chipset dan OS serta RAM pas-pasan seperti ini pasti bakal lemot. Ternyata Infinix Smart 6 gak ada kendala untuk membuka apps apapun, kecuali game! Saya gak main game di smartphone tapi, apps berat seperti trello, VN editor, canva, picsart, Gdocs, Gslide, Gsheet bisa dengan lacar di buka, termasuk perpindahan antar apps pun smooth.

OS android 11 versi GO memang paling pas disematkan dengan RAM 2GB. Dalam kondisi sudah diinstal berbagai apps, Infinix Smart 6 ini masih menyisakan 1,3GB RAM. Saya sendiri gak menemukan kendala terhadap OS versi GO ini, apps untuk OS versi full pun bisa diinstal di OS android 11 versi GO. Cuma memang untuk UI seperti music player dan gallery bawaan OS android 11 versi GO kelihatan cheapy banget. 

Kamera

Foto utama 8MP + VGA  untuk outdoor, lumayanlah. 

Untuk kamera Infinix Smart 6 memang gak bisa berharap banyak sebab, kamera depan 5MP dan kamera belakang 8MP + VGA warnanya terlihat seperti kamera handphone merk china sementara, untuk detailing memang bagus. Hasilnya terlihat seperti interpolasi, terlebih warnanya yang over tapi, sensor kameranya bagus sih, soalnya detailnya bagus gak blur. Kelemahan terbesar kamera Infinix Smart 6 adalah di tempat gelap.


Foto kamera utama 8MP + VGA untuk indoor, detail sih bagus tapi, warna jadi over white

Kamera utama 8MP + VGA untuk outdoor malam hari, terlihat lumayan buriq dan untuk foto dalam minim cahaya kamera lag beberapa detik.

Kamera depan 5MP hasilnya lumayan untuk di tempat dengan cahaya memadai tapi, dalam keadaan gelap yassalam.


Baterai

Urusan baterai Li-Po 5000 mAh, non-removable memang juara banget, untuk daily driver bisa tahan seharian tapi, harus dicharge dengan kabel fast charging kalau pakai kabel charging biasa di charge malem sampai pagi cuma mentok di 76% saja. 

Overall

Overall buat saya, Infinix Smart 6 ini minus di kamera dan led notifikasi saja selebihnya bisa diandalkan, RAM pas-pasan dan OS versi GO ternyata bukan kendala untuk Infinix Smart 6 bisa dipakai sebagai daily driver. Infinix Smart 6 ini pun punya banyak fitur tersembunyi berkat XOS 7.6 tadinya, saya kira bakal miskin fitur demi bisa ringan tapi, ternyata dari nearby share sampai screen recorder dan berbagai phone mode ada di Infinix Smart 6. Selain itu, Infinix Smart 6 punya versi NFC dengan harga yang hanya terpaut 100-200 ribu saja.

Jadi kalau gak main game dan cuma cari smartphone untuk kerja dan daily driver saja, Infinix Smart 6 ini bisa diandalkan.




Mengusir Energi Negatif Dengan Tanaman Kelor dan Bidara

Selama satu tahun ini saya berusaha meredam energi negatif di rumah dengan menanam tiga buah jenis tanaman yang cukup ampuh untuk mengusir energi negatif. Sebelumnya rumah yang saya tempati ini, dahulu ditinggali oleh seorang tukang pengasihan bahkan, pondasi rumah ditanami sesajen dan berbagai jimat pernah ditemukan di pelosok sudut rumah.  

Tanaman Bidara

mengusir energi negatif dengan tanaman bidara
Setelah satu tahun, tanaman bidara hanya bisa tumbuh sebesar ini? Tidak bisa lebat dan lebih besar, belum lagi dari 10 bibit hanya segini yang bertahan.

Tanaman ini terkenal sebagai tanaman yang dibenci oleh djin dsb saya membeli online, bibit bidara sekitar 10 buah karena harganya pun murah sekali hanya berkisar 3-4 ribu perbibit. Sialnya, dari 10 bibit ini hanya empat yang bertahan sampai sekarang. Saya kurang tahu kenapa tanaman bidara ini banyak yang gak bertahan dan mati? Sementara sisanya sulit sekali untuk besar? Sudah ditanam di pot dengan kondisi baik disiram setiap hari dan cukup mendapat sinar matahari.

Awal-awal tanaman bidara ini pun selalu saya menguning dan layu, lantas saya perhatikan pernah terserang hama kutu putih sampai harus beli pestisida dari marketplace. Setelah satu tahun, hanya empat buah yang masih bertahan itupun, tidak besar dan lebat.

Tanaman Kelor

mengusir energi negatif dengan tanaman kelor
Tanaman kelor yang terserang tungau laba-laba, menguning dan mati. Ini masih dalam perawatan dengan pestisida, semoga bisa bertahan. Padahak sudah senang bisa tumbuh besar, tiba-tiba saja kuning dan layu.

Tanaman ini terkenal sebagai penangkal bagi orang-orang yang gemar melakukan praktek ilmu hitam, termasuk pengasihan. Saya beli empat buah tanaman kelor muda dari marketplace. Dalam lima bulan tanaman kelor muda ini berhasil tumbuh besar, dari cuma selutut sekarang seleher namun, tiba-tiba saya perhatikan tanaman kelor ini menguning dan layu? Ternyata terserang tungau laba-laba. 

Bambu Kuning

mengusir energi negatif dengan bambu kuning
Tanaman bambu kuning ini gak terselamatkan karena, gak ada masalah apapun tapi, dia layu terus dan batangnya melapuk.

Untuk bambu kuning saya kurang beruntung karena, tanaman ini sama sekali tidak bisa berkembang. Setelah satu minggu semua bambu kuning yang saya beli, layu dan mati? Sudah disiram dan ditaruh di bawah sinar matahari tetap tidak mau tumbuh bahkan, sampai kayunya kering dan lapuk.

Apa sih yang sebenarnya terjadi?

Sebenarnya saya juga gak mau mikir macam-macam tapi, di rumah ada tanaman lain seperti bunga krokot, rambat dollar, suplir dan tanaman paling subur sekaligus amat digemari si tukang pengasihan yakni melati putih. Semua tanaman ini gak ada masalah dan bisa tumbuh subur sementara tanaman bidara, kelor dan bambu kuning justru sulit sekali untuk tumbuh padahal ini jenis tanaman yang sama sekali gak memerlukan perawatan khusus. Namun, kenapa malah kena hama dan gak bisa subur yah? Dan kutu putih serta tungau laba-laba ini kenapa juga tidak kena ke tanaman lain? Apa hama khusus bidara dan kelor saja? Tapi, saya searching berbagai tanaman pun bisa kena.

Untuk bidara selama setahun ini sepertinya mentok tidak bisa lebih besar lagi, hama kutu putih sudah dibasmi dengan pestisida begitupun kelor, tungau laba-laba sekarang dalam perawatan dengan pestisida semoga bisa bertahan dan menjadi pohon besar.

Baca Juga : Tanaman Melati Putih Kegemaran Tukang Pengasihan 

Baca Juga : Dari Man Energi Negatif di Rumah Berasal 

Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl Masih Enjoyable

Akhirnya game pokemon terbaru keluar Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl dan saya sudah main selama kurang lebih hours 20. Awalnya sempat pesimis sama Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl ini karena, dari pertama leak grafisnya downgrade banget ketimbang Sword and Shield artnya sama. Terus banyak banget komentar negatif tentang Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl gak hype seperti Sword and Shield jadi mikir dua kali sebelum beli gamenya. Tapi, gimana udah poke freak semenak sekolah dasar jadi dicoba sajalah Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl ini.

review pokemon brilliant diamond


Grafis ampas.

Memang gak ada ekspetasi apapun terhadap Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl begitu main, grafis dengan chibi art samsek gak terlihat istimewa malah bikin serasa main NDSi lagi. Sekalipun banyak banget pembaharuan grafis seperti, grafis seluruh move yang baru dan semua NPC lalu background yang bergerak sesuai timeline sunrise dan sunset lumayan bikin Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl terlihat sedikit lebih fresh.   

Storyline sama saja tapi enjoyable

Dari segi storyline juga sama saja Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl ini, 100% sama seperti Pokemon Platinum, Diamond and Pearls paling ada beberapa cut scene yang baru. Tapi, plot cerita dengan team galactic ini jauh lebih seru ketimbang storyline membosankan Sword and Shield. Ada pembaharuan di gameplay super contest dan underground dan ini gak bisa dibilang remeh sebab, super contest dan underground buat saya adiktif, apalagi main online sama orang lain. 

Lalu ada fitur baru force XP dimana semua pokemon akan otomatis kebagian experiences walaupun gak ikutan battle. Ini ada minus dan plusnya sih, pastinya bikin gampang banget buat leveling dan penuhin pokedex. Ini ngebantu banget semua anggota tim pokemon biar punya level yang sama, sayangnya force XP ini gak bisa dimatikan. Jadinya baru gym ke ketiga aja semua pokemon udah over leveling. Untungnya competitive battle di Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl kerasa banget, jadi status move seperti growl, charm etc bakalan kerasa banget efeknya dan gak bikin gampang one hot KO kecuali over levelingnya parah jompang banget.

Overall masih lebih worth it ketimbang Sword and Shield

Overall Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl ini masih enjoyable! Masih bagus tapi, gak wah! Dan yang lebih jelas Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl ini lebih entertaining ketimbang Sword and Shield yang mana main 10 menit saja mata udah ngantuk sementara Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl malah sampai baterai switch habis gak ada bosennya. Well done Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl akhirnya gak nyesel main game pokemon lagi. 



Perlu diingat kalau Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl hanya sekedar remake untuk mengisi jeda waktu dua bulan sebelum launching Pokemon Legend Of Archeus padahal kalau mau usaha dikit saja, tinggal dikasih storyline baru ini Pokémon Brilliant Diamond and Shining Pearl pasti mantap.

Baca Juga : Pokemon Sword and Shield Yang Super Garing

Baca Juga : Review Nexomon Game Clone Pokemon Terbaik

Baca Juga : Review Monster Hunster Story : Wing Of Ruin