Vario 110 Karbu Tahun 2007 Dijual Setelah 16 Tahun di Rumah

Vario 110 Karbu Tahun 2007 Dijual Setelah 16 Tahun di Rumah

So kemaren saya mengucapkan selamat tinggal pada Vario 110 karbu tahun 2007 artinya, Vario ini sudah ada di rumah selama 16 tahun. Walaupun Vario 110 karbu tahun 2007 ini baru intense saya pakai dua tahun belakangan. Rentan waktu 16 tahun memang sudah amat sangat cukup untuk mempensiunkan Vario 110 karbu tahun 2017 ini serta ada beberapa alasan pribadi bagi saya untuk melepas motor yang sudah ada semenjak saya lulus SMA ini.

Body terlalu besar

Dari pertama beli pun sebenarnya amat sangat salah karena, Vario 110 karbu ini terlalu besar untuk orang dengan tinggi hanya 160 cm, yang ada kaki saya sama sekali nggak napak. Apa lagi kalau dipakai untuk boncengan, yassalam dah berat banget, badan kebanting sama body motor. 

Dimandikan untuk terakhir kalinya sebelum dibawa ke dealer, selamat tinggal motor hasil ngilmu pengasihan dan pernah dipakai keluarga MOKONDO sampah.

Vario 110 karbu tahun 2007 ini pernah sekali saya bawa ke Jakarta dan hasilnya, sumpah capek banget gegara bodynya yang gede banget. Sempet beberapa kali kali hampir ke slip gegara gak napak, akhirnya saya nyerah untuk Vario ini  bisa PP Jakarta-Bogor.  

Baca Juga : Rekontruksi Rahang Akibat Bokap Penganut Ilmu Pengasihan

Segala cara sudah saya coba untuk bikin Vario 110 karbu tahun 2007 ini lebih pendek seperti, ganti ukuran ban dan ganti jok yang lebih tipis. Hasilnya tetap saja kaki saya gak bisa napak, memang bodynya terlalu tinggi dan besar untuk orang dengan tinggi badan 160cm seperti saya. 

Dipakai sama MOKONDO

Vario 110 karbu tahun 2007 ini memang dibelikan untuk saya ketika zaman kuliah tapi, pada kenyataannya lebih banyak dipakai oleh keluarga MOKONDO. Overall 80% body masih mulus 20% sisanya lecet gegara pemakaian oleh keluarga MOKONDO, Tabiat keluarga MOKONDO emang rada-rada gak bener, bisa make tapi gak bisa ngurus. Lecet body sama sekali gak diperbaiki dan selama pemakaian oleh keluarga MOKONDO sama sekali gak pernah diservice.

Akibat pemakaian oleh keluarga sampah MOKONDO, Vario ini rada-rada gak keurus soal daleman mesinnya. Tapi beruntung saya bisa atasi dengan full service, bayangkan dari tahun 2007 baru ganti belt dan beberapa part tahun 2020 lalu, kalau kata orang bengkel udah waktunya jajan. Lebih gilanya bohlam sen dan lampu utama selama 16 tahun berfungsi dengan sempurna, begitu pula starter yang cuma ganti aki dan kiprok aja selebihnya ngacir mulus. Ganti oli pun rajin setiap tiga bulan sekali padahal, cuma dipakai dari rumah ke statiun dari tahun 2020 sampai sekarang.  

Baca Juga : Nikah Mewah Melarat Kemudian MOKONDO Story

Biaya full service untuk pergantian beberapa part seperti bel, kiprok serta daleman lain yang saya lupa apa saja namanya cuma seharga 1 juta saja pada tahun 2020. Kalau mau dihitung motor dari tahun 2007 yang sudah turun mesin atau full service, rata-rata bakal makan biaya service sekitar 2 jutaan. 

Masih irit tapi bensinya berubah?

Banyak yang bilang bensinnya irit banget, ketimbang Mio memang jauh banget. Untuk pemakaian dalam kota sehari-hari, sekali isi bensin bisa seminggu. Tapi, setelah gonjang-ganjing kenaikan BBM pada Oktober 2022 lalu bensin pertalite tiba-tiba berubah cuma mampu bertahan 3 hari saja untuk pemakaian normal kalau dibawa ke Jakarta, pergi fulltank pas sampai Manggarai masih sisa dua bar, pulangnya harus isi lagi. 

Bukan dari duit halal

Ini sih alasan terkuat kenapa saya lebih memilih untuk menjual Vario 110 karbu tahun 2007 karena dulu yang belinya tukang ngilmu pengasihan. Kalau kata orang sekarang nggak bakal berkah lah tuh motor, jadi lebih baik dijual saja dari pada ngekeep sesuatu dari duit dark magic.  

Laku berapa?

Saya lihat di beberapa marketplace Vario 110 karbu tahun 2007 ini kisaran 5-6 juta dengan kondisi super mulus. Sayangnya Vario saya ini bodynya cuma 80% saja tingkat kemulusannya akibat pemakaian keluarga MOKONDO. Sekalipun sisanya masih orisinil dan mesin mulus ketika saya bawa ke dealer milik teman, Vario ini hanya mampu dibandrol sekitar 4 juta saja. Terus kenapa gak dipasang aja di marketplace, percuma sih bisa bertahun-tahun baru laku. Itupun gak jaminan bakal ditawar ke angka lebih rendah, mengingat masih banyak Vario lain dengan kondisi lebih kinclong. 

Setidaknya nitip jual di dealer lebih terjamin dapat pembeli, soalnya saya memang dijanjikan dalam waktu dua bulan sudah terjual. Belum lagi kalau dititip ke dealer lebih dirawat ketimbang diam dalam garasi dan berdebu. 

Nggak punya personal memori

Karena dari tahun 2007 saya lebih banyak di Bandung untuk kuliah, maka Varion 110 karbu tahun 2007 ini seperti sudah saya tulis di atas, lebih banyak dipakai oleh keluarga MOKONDO. Padahal sering banget kalau saya parkiran, orang bilang "hebat vario pertama masih mulus." Banyak juga yang heran sama kondisi velg jari-jarinya yang masih bening. 

Baca Juga : MOKONDO Minta Dibayarin Lahiran

Waktu saya cari faktur penjualan untuk dealer, ada satu yang menarik perhatian. Ternyata motor Vario 110 karbu tahun 2007 itu gak dirakit dalam negeri melainkan asli 100% rakitan Jepang dan diekspor ke Indonesia makanya, kualitas gak main-main walaupun tergantung siapa pemiliknya. Soalnya sering juga saya lihat Vario 110 karbu sejenis, sudah amburadul di jalan gegara gak dirawat. 

note : MOKONDO = Modal Kontol Doang, keluarga yang suaminya sampah pengangguran cuma becus kawin mevvah setelahnya jadi benalu keluarga. 

Reactions

Post a Comment

0 Comments