Manusia Santai dan Nggak Pernah Upgrade Diri

Manusia Santai dan Nggak Pernah Upgrade Diri

Jadi waktu saya pulang, menemukan sepetak tanah di balkon atas di tutupi sama marmer kenapa? Karena kelinci saya senang banget gali tanah di situ. Biasanya, saya suka beresin dan tutupi kembali bekas galian si Jappy. Namun, karena belakangan ini saya jarang pulang sepertinya nggak ada yang mau melakukan hal tersebut, alhasil sepetak tanah itu ditutupi oleh marmer lantai. Kelihatan aneh dan norak pake banget! Ada tanah ditutupi sama marmer lantai.

Memang apa susahnya membersihkan sepetak tanah dan menimbun kembali? Nggak pake tenaga berat kok, cukup sekop taman dan nggak perlu waktu lama pula. Bahkan, hal tersebut nggak pantas dibilang ribet. Tapi, apa mau dikata. Saya tinggal dengan manusia yang biasa santai dan bekerja pada tempat dimana tidak mengenal kata dipecat! Jadi biasa santai dan nggak perlu mikir berat apalagi, upgrade diri dan skill biar nggak dipecat sama perusahan. Datang ketak-ketik bentar terus ngerokok, ngalor-ngidul sama teman terus pulang.


Hasilnya adalah, sebuah pribadi pemalas yang nggak pernah mau mikir panjang, otaknya nggak pernah terasah untuk mencari solusi terbaik. Liat tanah sepetak berantakan saja, langsung ditutupi sama marmer. Nggak mau susah payah buat mikir, kenapa kelinci suka gali tanah? Apa lagi googling cara terbaik, langsung aja pake pikiran dangkal buat tutupin pake marmer.


Sebelas dua belas dengan kasus tanah sepetak di balkon, saya belum lama ini mensewa sebuah kamar dan bekas pegawai dari tempat nggak bisa dipecat menemukan lemari tua yang dalamnya di lapisi kertas dan karton. Mungkin maksudnya biar nggak kotor tapi, jadinya seperti gembel banget dan menambah kesan kumuh, dimana lemari dilapisi koran dan karton plus lakban hitam. Saya langsung bengong, seberapa pemalas sih tipikal orang yang bekerja di tempat dimana mereka nggak bisa dipecat? Maunya mencari solusi yang gampang dan mudah saja tapi nggak berguna.


Saya pun mencabut kertas dan karton tersebut lalu mencari lewat toko daring wallpaper dinding dan anda tahu apa? Harga wallpaper dinding tersebut cuma 10 ribu perak saja! Plus punya motif yang cantik dan bisa dicabut dan dibersihkan. Begitu lihat kamar mandinya saya pun bergidik sepertinya nggak pernah disikat atau dibersihkan lalu, ada pertanda tipikal manusia mindset jongkok yang nggak pernah upgrade yakni, sebuah tali tambang melintang. Saya yakin orang tersebut memakai tali untuk menggantung handuk atau yang lainnya. Padahal kalau otaknya mau dipakai, tinggal pencet apps toko daring dan cari handuk hanger. Handuk hanger harganya cuma 13 rebu saja, yang 50 rebu aja udah mewah banget.   

Setelah saya tanya pada kamar sebelah, orang yang sebelumnya menempati kamar ini sudah dua tahun tinggal. Tinggal selama itu nggak pernah kepikiran buat cari wallpaper dinding dan hanger handuk di toko daring? Parahnya selama itu betah dengan keadaan seperti itu? Apa mau dikata terbiasa ada di lingkungan santai dan nggak pernah upgrade diri jadinya begitu.




      

Reactions

Post a Comment

0 Comments