Resensi The Boy Who Drew Monsters Kisah Keluarga Putus Asa dan Anak Austime Yang menghidupkan Monster

Resensi The Boy Who Drew Monsters Kisah Keluarga Putus Asa dan Anak Austime Yang menghidupkan Monster

Pertama kali tahu novel  The Boy Who Drew Monsters karangan Keith Donohue dari project list sutradara The Conjuring. Dari sini saya yakin kalau  The Boy Who Drew Monsters sepertinya, amat sangat menjanjikan sebagai novel horor fantasi bahkan, The Boy Who Drew Monsters  dapat kata pengantar dari Stephen King.

Review The Boy Who Drew Monsters

Sinopsis

Ceritany sendiri mengenai sepasang suami istri Holly dan Tim yang memiliki anak austism bernama Jack. Sebenarnya austisme Jack gak seberapa parah sampai suatu musim panas ketika Jack tenggelam bersama temannya Nick. Semenjak kejadian tersebut Jack menjadi fobia ke luar rumah dan sering lepas kendali, jack lebih sering menghabiskan waktunya di dalam rumah untuk menggambar, dia menggambar banyak hal termasuk monster. 

Baca Juga : Resensi A Monster Calls

Sampai suatu ketika, Holly dan Tim mulai mengalami berbagai kejadian aneh atau lebih tepatnya teror dari mahluk-mahluk atau monster ke dalam rumah mereka. Kejadian supranatural ini menambah runyam semua permasalahan antara Holly dan Tim, kedua sudah berjibaku dan kelelahan dalam mengurus Jack. Kehadiran para monster ini menambah beban Holly yang hampir putus asa dan Jack yang mati-matian berusaha optimis dengan hidup mereka.

Resensi 

The Boy Who Drew Monsters yang seharusnya menjadi novel horror malah menjadi thriller karena, dari awal sampai akhir kita bakal nebak apa sih yang terjadi dan mahluk-mahluk yang menteror keluarga Holly dan Tim itu apaan sih? Belum lagi Keith Donohue membuka tabir permasalahan antara Jack dan Nick lalu Tim dan ibunya Nick secara perlahan-lahan. 

The Boy Who Drew Monsters menjadi kisah keluarga amburadul yang penuh misteri ketimbang horror. Atmosfir yang ada adalah kehampaan dan kesepian antara Holly dan Tim sementara kisah Jack sendiri menambah unsur misteri. Saya merasa The Boy Who Drew Monsters sama sekali tidak mencekam lebih tepatnya ke penasaran saja sih. Entah karena terjemahan dari Qonita yang terasa hambar hingga membuat The Boy Who Drew Monsters kehilangan taringnya, belum lagi buku yang saya beli di Google Book ini banyak banget typonya? Sampai  banyak tanda baca yang gak ada? 

Baca Juga : Resensi Calamity Ending Menakjubkan Dari Reckoners Trilogy

Plotingan yang dibangun oleh  Keith Donohue rapi banget, jadi dari awal sampai akhir terasa mengalir walaupun, nampak Keith Donohue berusaha untuk mengecoh readers membuat seolah-olah semua yang terjadi adalah supranatural dari arwah-arwah penasaran yang tenggelam di laut. Plot twist yang dibangun gak terlalu memukau tapi, tetap mampu menghadirkan shocking ending.

(spoilers alert) jadi Keith Donohue gak menjelaskan kenapa Jack mampu menghidupkan apapun yang digambarnya? Dan kehadiran semua monster karena Jack dahulu selalu menggambar temannya Nick tetiba bosan dan beralih untuk menggambar monster. Kenapa Jack dahulu selalu menggambar Nick? Sebab sahabatnya itu sudah mati saat mereka berdua tenggelam dan Jack menghidupkan Nick kembali melalui gambarnya.  

Reactions

Post a Comment

0 Comments