Pelihara Kucing Kampung Itu Gak Gampang!

Pelihara Kucing Kampung Itu Gak Gampang!

Sudah tujuh bulan lebih saya pelihara kucing kampung betina calico yang diberi nama Memeng. Memang semenjak masuk kamar saya sudah meniatkan untuk pelihara Memeng, mungkin ini rezeki dia masuk rumah orang baik hati. Kucing kampung ini juga gak terlalu merepotkan karena, cuma makan dan numpang tidur, keseharian Memeng makan terus tidur dan malamnya ngejablay gak jelas, pas pagi jam 6 baru pulang. Saya cuma perlu sedia, makan dan minum saja sementara untuk urusan boker, Memeng ini pinter banget dia bakal pipis dan boker di rumah tetangga jadi saya gak repot.


Ternyata Hamil!
Awalnya Memeng masuk kamar sendiri dan saya gak tahu kalau teryata dia lagi hamil. Tahunya, pas perutnya melendung saja, pantes berani masuk kamar ternyata memang sedang cari sarang melahirkan. Ini juga masalah buat saya karena, saya cuma niat pelihara Memeng saja. Terus kitten yang dilahirkan sampai empat ekor bagaimana? Langkah pertama Memeng langsung saya sterilkan biar gak hamil terus, itu dilakukan setelah anak-anaknya empat bulan lebih. Untuk keempat kittennya, saya open adopt dan bisa ditebak gak ada yang mau kucing kampung!

Mau gak mau, keempat kitten ditampung dulu sampai cukup besar dan pergi sendiri dari rumah, harapan sih begitu. Soalnya pas masuk umur empat bulan kitten ini berubah jadi nightmare! Emaknya rapi banget, bisa boker di tempat orang lain tapi, keempat kitten ini parah banget! Bokernya sembarangan, suka-suka mereka bahkan sampai di sofa dan kasur, sepertinya semua yang ada bau saya pasti dibokerin sama mereka. Padahal dalam kandangnya sudah disediakan pasir dan kalau dilihat mereka pup disitu, jadi kenapa mesti bokerin semua barang-barang di rumah?

Anak kucing kampung bikin chaos!
Selain boker sembarangan kitten-kitten ini juga, liar luar biasa! Lihatnya gemes tapi, rumah jadi ancur. Mereka itu lincah kebangetan semua dipanjat dan semua dirusak, tanaman di pot diacak-acak, lari sana-sini bikin berantakan!

Biasanya kalau mereka sudah bikin chaos, saya langsung ngomong! Kalau mereka gak tahu diri, sudah dipelihara masih juga boker sembarangan, jangan acak-acak pot atau ngerusak barang-barang di rumah. Anehnya, kalau dibilangin kitten ngerti dan ngak lagi ngacak-ngacak pot atau boker di tempat yang saya larang. Kecuali satu kitten warna full oren! Yang ini jantan dan gak bisa dikasih tahu, kalau yang lain dikasih tahu udah, sekali dan langsung berhenti sementara si Oren ini parah, terus saja boker dimana-mana, kasur, sofa, pot dan ngerusak tanaman!


Cacingan dan mencret
Ternyata kucing kampung itu gak sehat yah karena, keempat kittennya cacingan dan bisa ditebak asalnya dari emaknya. Artinya harus spare duit lagi buat bawa mereka semua ke dokter hewan buat vaksin etc. Untuk sementara kitten dan emaknya sudah saya beri combatrin kalau sampai bulan depan masih mencret dan cacingan, mau gak mau semuanya harus dibawa ke dokter hewan.

Ke depannya saya gak tahu gimana nasib, empat kitten ini karena dari awal saya tekankan bahwa niatnya, buat pelihara emak mereka yang datang buat lahiran, kitten ini pun gak laku-laku pas open adopt! Padahal saya sudah pancing dengan biaya steril yang akan dibantu tapi, tetep saja gak ada yang mau.

Untung mereka lahiran pas WFH kalau gak, entah siapa yang bakal ngurus? Karena saya tinggal sendiri di rumah, berangkat pagi dan pulang malam. Sekarang pun masih memikirkan jalan terbaik untuk kitten-kitten ini, mana dua betina pula. Takutnya nanti pas sudah di atas 6 bulan yakni, dua bulan dari sekarang mereka bakal menarik kucing jantan dan hamil lagi. Bisa pusing saya, kalau mau steril lumayan sih 350 ribu, dua ekor jadi 700 ribu. Itu belum makanan, vitamin dan pasir yang harus saya keluarkan setiap bulan.

Yah mari kita lihat ke depannya, semoga saja saya diberi rezeki lebih yang lancar biar bisa terus keep, ke-empat kitten ini.
Reactions

Post a Comment

0 Comments