Bagaimana Manusia Pasif Menghancurkan Energi Kalian

Bagaimana Manusia Pasif Menghancurkan Energi Kalian

Beberapa tahun lalu saya pernah menulis tentang manusia pasif, tipikal orang yang nggak mau ngapa-ngapain yang hidupnya cuma sekadar berkembang biak saja.  Dulu saya tulis manusia pasif di kantor yang ogah melakukan apapun, cuma datang kerja terus pulang.

Sekarang saya ketemu lagi sama tipikal manusia pasif ini, sialnya terlalu lamban saya untuk ngeh kalau orang ini manusia pasif karena awalnya cuma ngira kalau orang ini beda selera saja, sampai pada sebuah obrolan barulah saya ngeh “lah ini sih manusia pasif.”

Pantesan, orang ini kalau ada sesuatu yang nggak beres selalu diam saja. Pura-pura buta dan nggak tahu apapun yang penting bisa pulang dan kantor deket sama rumah, sudah itu saja. Dulu kalau diajak begaul pun sulit, pengennya santai terus pulang ke rumah.  Ogah untuk melakukan perubahan, sekalipun itu cuma speak up seperti bilang kalau system ini kurang bagus ataupun rekomen sesuatu.

Terus terang semenjak sadar kalau ada manusia seperti ini, saya sih sudah menjauhi dan bahkan sampai block kontaknya sebab, buat orang seperti saya tipikal manusia pasif cuma bikin kesal saja, bener-bener nggak bring up mood dan low energy. Mending nggak usah deket-deketlah, kebayang kalau punya ide bisnis atau travelling terus ngajak manusia pasif, yang ada mereka malah kasih energi negatif.

Dan jangan pernah jadiin manusia pasif tempat curhat yang ada, malah menjatuhkan secara halus. Mereka bakalan jadi toxic positivity. Misalkan ada system yang nggak beres terus saya bilang, “kenapa nggak diganti begini aja? Lebih simple dan efisien.” Manusia pasif pasti balas, “buat apa? Itukan urusan mereka. Kita mah apa, mereka yang berkuasa kita ikutin aja.” Atau “Hari ini nonton ini terus nongkrong di sini yuk.” Manusia pasif pasti balas, “buat apa sih? Ah…males bla..bla..bla.”

Dalam sepersekian detik manusia pasif bakal menghancurkan mood dan mengubah energi positif ke negatif.

Makanya saya lebih baik menghindari tipikal manusia seperti ini sebab, nggak bakal maju main sama manusia pasif. Mereka lebih suka monotonisme dari pada bergerak ke arah yang lebih baik. Salah satu manusia pasif yang saya kenal, selama bertahun-tahun tetap saja ada di situ. Padahal semua orang sudah resign karena nggak nyaman dengan system yang bobrok, sementara dia malah adem ayem saja aka betah.   

Coba kalian perhatian ada nggak manusia pasif di kantor bahan dalam inner circle kalian? Jangan sampai mood dan energy kamu drop karena bergaul dengan manusia pasif, berapa banyak ide dan kesempatan yang dijatuhkan oleh manusia pasif, makanya carilah teman dengan satu frekuensi energi yang sama. Lebih parah kalau kalian dapet pasangan manusia pasif, yassalam dah setiap hari energi kalian dimatikan dengan kata-kata, “buat apa sih?” atau “ah malas” dan “ah ribet, nggak usah dah!”

Saya nggak bilang kalau manusia pasif ini jelek karena, semua manusia pasti berbeda-beda, ada yang aktif ada yang lebih suka santai dan nggak mau ada perubahan dalam hidupnya. Tapi, kalau sering kali membawa energy negatif dan bad mood, buat apa juga? Makanya, saya lebih suka menghindari saja.

Baca Juga : Apa Itu Manusia Pasif
Reactions

Post a Comment

0 Comments