Minggu ini saya dikejutkan dengan
pemecatan COO atau chief of operation di perusahaan saya. Secara personal saya
memang nggak lihat apa yang salah karena baru dua bulan berada di perusahaan
ini. COO ini, tergolong amat sangat muda
dan masuk ke dalam generasi milenial, umurnya belum mencapai 30 tahun bahkan,
baru bekerja selama 1 tahun saja di perusahaan ini.
Yang bersangkutan mengegerkan, whatsapp group perusahaan dengan pengumuman pemecatan dirinya disertai foto surat SP3. Dan sumpah baru kali ini saya melihat surat SP3 pemecatan dengan alasan yang bikin geleng-geleng kepala. Alasan pemecatan yang tertera di surat SP3 adalah karena, yang bersangkutan memberikan keterangan palsu dan menyebarkan gosip-gosip yang menganggu kinerja karyawan lain. I was like holly fak! Alasan macam apa itu?
Besoknya semua orang dalam divisi produksi, konten dan HRD berkumpul untuk membahas berita menghebohkan tersebut.
Akhirnya borok si COO ini terbongkar satu demi satu dimulai dari HRD lalu karyawan
lain pun ikut membuka aib COO milenial ini. Ternyata yang bersangkutan
manipulatif banget atau bahasa kerennya halu banget! Jadi COO milenial ini,
ngaku ke CEO atau owner dari perusahaan kalau dia mengerjakan semua hal,
padahal faktanya dikerjakan oleh orang lain. Lalu COO ini akan bilang ke semua
bawahan untuk mengerjakan suatu tugas yang disuruh dari CEO, padahal CEO sama
sekali nggak pernah nyuruh atau bilang. COO ini selalu bilang nggak pernah
dapet reimburse, faktanya dia selalu minta reimburse terhadap pengeluaran.
Paling parah, COO ini menahan kenaikan gaji karyawan dengan berbagai alasan, sementara
dia sendiri minta naik gaji ke CEO sampai tiga kali hingga nominal gajinya dua
digit loh! Setelah dipecat, COO milenial ini
menggila di sosial media bahkan, dengan lantang berani menyebutkan bahwa,
dialah yang membangun perusahaan dan melakukan semua pekerjaan dari hal remeh
seperti bersih-bersih sampai rekrut karyawan. Halu bangetkan, sementara karywan
lain yang membaca langsung kesel. COO milenial ini halu jadi orang sukses, seolah-olah
dia adalah pribadi profesional seperti para pendiri start-up terkenal. Padahal
setelah saya googling Linkeindnya, COO ini baru bekerja selama dua tahun
setelah lulus kuliah.
Kenapa Banyak Milenial Yang Halu?
Ketemu kaum milenial yang halu
bukan hal baru buat saya, tapi baru kali ini saya nemu milenial halu untuk terlihat
sebagai profesional yang sukses. Biasanya milenial halu, sok tajir getuh dah. Pamer
ini dan itu di sosmed padahal bukan miliknya, terus ada milenial halu endon,
itu loh yang upload kawinan mehong, terus semua tentang keluarganya diupload,
padahal semuanya disubsidi mami sama papih belum lagi pas punya anak aja
langsung disewain baby sitter. Nggak pusing ngurus apapun tapi bikin pencitraan
seolah-olah, sukses menyeimbangkan karir dan keluarga, padahal dompet orang tua
menopang kuat di belakang.
Kenapa banyak banget generasi
milenial yang halu yah? Karena mereka ini tumbuh di zaman serba terkoneksi dan melihat
banyak hal yang mereka inginkan namun, kaga ngerti gimana cara mendapatkannya. Menciptakan
persepsi khalayak di sosmed, sesuai dengan apa yang diinginkan bagaimana pun
caranya. Makanya buat generasi milenial mending jauh-jauh dari sosmed, dari
pada jadi halu. By the way, COO yang dipecat ini pernah jadi speaker di TED
loh!
Baca juga kaum halu lainnya di bawah ini :
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment