Saya memang udah gak terkoneksi dengan orang-orang kantor maupun orang dari inner circle saya di sosial media. Gak mau mau tahu kehidupan orang lain itu jauh lebih sehat, udah muak liat postingan orang-orang sakit jiwa yang mati-matian supaya kelihatan sempurna dan bahagia. Paling terkoneksi lewat Linkeind saja karena, gak ada orang sakit jiwa di situ. Bisa dibilang timeline Linkeind sehatlah, orang-orang cuma ngepost pencapaian kerja saja ataupun pindah kerja and that fine with me.
sampai suatu ketika gak sengaja, ada dua orang yang saya kenal tetiba konten mereka nongol tuh di feed ataupun timeline sosial media saya. Yang satu mencoba membranding dirinya sebagai perempuan hijabers modern nan perfect sementara yang lain mencoba membuat image pengusaha mandiri, soleh dan sukses. Masalahnya konten-konten mereka itu, jauh berbeda dengan kepribadian mereka. Yang ada saya mau muntah saja lihatnya, sekalipun memang sosial media alat untuk membranding diri.
Anak manja sok jadi working hard mom and related to everybody
Yang satu adalah anak perempuan manja, yang mencoba menjadi hijabers modern masa kini yang mampu menghadapi permasalahan dengan smooth. Padahal faktanya dia gak pernah berusaha keras, mobil dan rumah semua disediakan, lebih parahnya, ngurus anak saja pake baby sitter. Lucunya si baby sitter ini disembunyikan, seolah dia ngurus anaknya sendiri. Pengen ketawa lihat branding diri sendiri di Instagram, jadi succesfull mom and worker. Bisa ngurus anak sekaligus jadi working mom bahkan, bisa travelling bawa anak-anaknya. Berkeluh kesal seperti perempuan kebanyakan padahal, dia punya semua yang disediakan oleh Mamih dan Papih beserta Mertua.
Hadeuh, coba dia usaha sendiri. Beli mobil sendiri, beli rumah sendiri dan ngurus anak sendiri. Pusing gimana caranya ngurus anak tapi, bisa kerja dan gimana gaji bisa cukup tanpa harus keluar rumah dan jadi full time mom saja. Mana mungkin sanggup menghadapi realitas hidup seperti itu! Jangankan realitas hidup, jaga berat badan saja syulit, insecure kalau ada postingan yang nyindir orang gendut. Padahal itu buat buat dia tapi, entah kenapa ngerasa wkwkwkwkw.
Baca Juga : Ketika ABG Menikah
Belagu dan sulit diajak kerjasama jadi inspiring halal entrepreneur
Yang kedua adalah mantan rekan kerja, yang sekarang jadi entrepreneur. Ini mahluk konten-kontennya tuh tentang enterpreneur yang baik dan soleh begitu, baik dengan bawahan dan sesama. Pokoknya dia mencoba inspire orang-orang dengan menjadi atasan yang bijak, bagaimana teamworking yang baik biar bisnis lancar beserta konten islami lainnya.
Well, faktanya ini orang kelakukan kaya anjing. Sok banget deh, susah diajak kerjasama bahkan, pernah ngebully saya. Jadi waktu pertama kali masuk kerja, dia bilang karyawan baru harus di foto. Jadilah dia foto saya dengan angle yang sengaja dibuat agar jadi lelucon lalu disebar via email kantor. Tebak sendiri siapa yang bakalan diketawain sama orang sekantor. Ngomongnya juga gak pernah bener, gobloglah, monyetlah etc dan dugaan saya kenapa dia jadi enterpreneur karena, sulit untuk diajak kerjasama makanya kerja sendiri.
Makanya jangan gampang percaya sama influencer dan biasanya fake influencer itu bakalan kebongkar aslinya kalau ada masalah, modelan si Billar yang ternyata lonte.
0 Comments