Hari gini siapa sih yang nggak
tahu wattpad, platform buat orang-orang yang gemar nulis dan mamerin karya
mereka. Platform ini memungkinkan sebuah cerita untuk bisa dibaca oleh ribuan bahkan
sampai jutaan orang. Makanya jangan heran kalau banyak banget penulis wannabe
yang masukin karyanya di wattpad, termasuk saya sekitar beberapa tahun lalu
mencoba platform ini namun, urung melanjutkan setelah membaca banyak sekali
cerita wattpad dari Indonesia. Bahkan sekarang saya jadi rada-rada anti dengan
semua novel dengan embel-embel ‘telah dibaca oleh jutaan orang di wattpad’ dan
punya prasangka negatif untuk para penulis wattpad. Kok bisa begitu? Ini tiga
alasan kenapa saja jadi rada-rada anti dengan novel dari penulis dari wattpad.
1. Kaum Bocil Yang Menulis Semau Gue.
Seperti platform teknologi
lainnya, wattpad didominasi oleh kaum millennial dan parahnya hampir 80% adalah
abg menengah ke bawah. Kaum millennial di luar SES A dan B ini awalnya
menggempur wattpad dengan beberapa
cerita fandom nggak jelas, yang mana aneh buat orang seumuran saya. Selang
beberapa tahun trend cerita fandom berubah, menjadi cerita romance yang ditulis
“semau gue” contohnya adalah Dear Nathan dan Perfect Husband. Artinya, banyak
banget cerita romance wattpad ini yang secara plotingan, logika, tehnik
penokohan sampai penulisan amburadul.
Terus kenapa cerita di wattpad
bisa dibaca sampai ribuan bahkan jutaan orang? Karena waitpad cuma modal kuota, nggak perlu beli dan tipikal pembaca di
wattpad nggak sama seperti mainstream buku novel (jauh beda). Maka dari itu,
jangan heran ketika Dear Nathan dan Perfect Husband yang sampai jutaan kali
dibaca dalam platform wattpad, langsung banjir cacian ketika direlease novel fisiknya.
Tadi saya bilang abg menengah ke
bawah 80% sementara sisanya, adalah orang dewasa dan jangan salah. Om-om gendut
bermuka mesum pun banyak yang menyamar di wattpad, melampiaskan fantasi mereka
dengan membuat cerita romance. Saya tahu ini karena pernah datang ke sebuah
event, dimana para penulis wattpad diundang dan rada shock, begitu lihat yang
nulis cerita ini adalah om-om berperut buncit. (Never eva thrust the internet
guys)
2.Banyak Tukang
Jiplak
Ini juga penyakit penulis
wattpad, mungkin buat banyak pembaca wattpad nggak sadar kalau banyak banget
cerita yang populer di wattpad adalah jiplakan. Bahkan ada yang sampai dinovelkan
loh tapi, saya nggak mau sebut judul. Mereka pikir karena yang baca umumnya abg
dan pakai akun anonim, nggak bakal ketauan. Ngejiplaknya juga parah banget, cuma
ganti nama sama setingan tempat dan gaya bahasa yang disesuaikan. Mostly yang
mereka jiplak ada novel-novel penulis luar dan novel teenlit yang nggak
booming, lebih parahnya lagi, ada juga yang plagiat sesama penulis wattpad! Pokoknya
kacau dah.
Kalau ditanya seberapa sering
saya menemukan cerita plagiat atau jiplakan, jawabnya sering banget dah! Itu
wattpad indo banyak banget yang cuma nyadur aja. Mereka pikir karena di internet nggak bakal
ditangkap, padahal plagiat itu sudah masuk ranah hukum loh dan mereka bisa
ditangkap pihak berwajib.
3.Penulis Wattpad
Nggak Pernah Belajar
Yep, banyak penulis wattpad yang
sukses dinovelkan mengulang kesalahan yang sama ketika kembali mengeluarkan
karya, masa sudah novel kedua bahkan sampai novel ketiga, masih juga tehnik
penulisannya hancur lebur? Saya sih masih mencoba untuk berpikir positif, kalau
mereka ini nggak dilatih dengan baik oleh publisher mereka. Sekadar hanya
dimanfaatkan, selagi masih punya nama dan follower. Padahal kalau mereka terus
mengeluarkan karya seperti itu, sudah pasti ditinggalkan oleh pembaca
mainstream dan kembali ke wattpad.
Kita bisa lihat dengan jelas di
review di goodreads, mulai dari novel pertama sampai novel ketiga, banyak
sekali penulis wattpad yang terus mendapatkan kritikan ketimbang pujian. Ini
sebenarnya hanya tinggal menunggu waktu saja sampai, nama mereka tenggelam
dengan sendirinya. Lama kelamaan public akan jengah dengan karya amburadul
mereka.
Sebagai penulis, harusnya bisa up scale kemampuan jangan melulu menulis tanpa logika dan tehnik penokohan ploting yang amburadul. Kenapa begitu? Sebab, banyak penulis wattpad yang gak tahu diri, merasa telah dibaca jutaan dan bukunya dibeli oleh fansnya berlagak seperti penulis sejati bak Tere Liye atau Dea Lestari maupun novelis mainstreams best seller lainnya.
Gak tahu diri
Padahal secara kualitas karya saja jauh beda tapi, sudah berani belagu? Kalau disandingkan review Goodreads penulis wattpad dengan novelis mainstreams best seller bagai langit dan bumi! sampai sini mengertikan? Saya gak perlu sebut penulis wattpad yang gak tahu diri dan menganggap selevel dengan novelis terbaik Indonesia. Sampai-sampai ketika ada event dengan novelis mainstreams best seller, kelakuan bocil penulis wattpad geng anak sekolah yang dijadikan series ini, benar-benar di luar nalar. Harusnya sungkem dan belajar nulis yang bener sama senior, malah belaga selevel! Miris gak sih?
Gak belajar KKBI
Selain bocil dableq gak tahu diri, ada sebuah kisah seorang bocil penulis wattpad yang diundang ke sebuah event dan ditanya, perihal EYD dan tata cara penulisan yang baik dan benar karena, novelnya amburadul. Jawaban si penulis bocil kurang ajar adalah, "Saya emang gak suka baca KKBI atau apapun itu." Demi apa! Mau jadi penulis tapi, gak mau belajar EYD dan KBBI! Ada novelis yang sampai bilang begitu di depan umum! Sumpah pengen salto saja.
Gila gak sih? Baru nulis di wattpad aja sudah sebelagu itu! Astaga naga, malu dengan novelis beneran lainnya yang punya kualitas. Dalam dunia penulisan sendiri bocah-bocah ini sebenarnya gak pernah dianggap cuma dijadikan mesin duit saja. Andai kalian tahu bagaimana kelakuan bocil-bocil nolep gak tahu diri ini, pasti seperti saya yang ingin merobek buku KKBI terus disumpal ke mulut mereka.
Contoh Yang Baik Dari
Wattpad
Saya ambil contoh Valerie Patkar
yang dipinang oleh Gramedia, dari semua novel wattpad menurut saya hanya Claires dari Valerie Patkar yang secara tehnik penulisan layak untuk terbit. Bukan
tanpa alasan sebab, Gramedia nggak seperti publisher lain, yang cuma ambil
mentah naskah dari wattpad. Gramedia merombak Claires sedemikian rupa agar worth
to read bagi pembaca mainstream.
Baca Juga : Penulis Wattpad Mati Kutu Saat Webinar
Selain itu, nampaknya Valerie
Patkar pun banyak dapat gemblengan dari Gramedia sebab karya keduanya
Nonversation, punya kualitas yang lebih baik dari Claire. Sementara penulis
wattpad lain Cuma covernya saja yang bagus, dengan gambar cowok selebgram
ganteng yang diubah jadi kartun.
Oh iya, ngomongin soal cover para
penulis wattpad ini, kenapa banyak banget dah selebgram yang dibajak buat
dijadiin cover?
Malas Baca Novel Dari
Penulis Wattpad
Jadi itu 3 hal, yang bikin saya
males banget baca novel dari penulis wattpad. Apa lagi kalau di covernya udah
ada embel-embel ‘telah dibaca berjuta-juta’ belum lagi novel dari penulis
wattpad ini, harga lebih tinggi ketimbang novel dari penulis yang sudah lama
malang melintang bahkan, sekarang banyak yang pakai sistem preorder tanpa
melewati toko buku. Parahnya lagi ketika dilabeli best seller, saya nggak bisa
track kualitas novel dari penulis wattpad ini sebab, nggak ada rating
goodreadsnya? Sekali lagi, saya mencoba berpikir positif, kalau para pembaca
novel dari penulis wattpad ini adalah fans mereka di wattpad bukan, pembaca
mainstream yang sudah pasti punya akun goodeads dan nggak sabar buat kasih
ratings ama review di goodreads.
Wattpad Block Semua Negatif Keyword
Hampir saja saya lupa, kalau wattpad ini punya tim digital marketing yang ok banget, karena mereka bisa memblock google dari banyak kata negatif. Kalau kalian cari cerita wattpad jelek atau cerita wattpad sampah, niscaya nggak bakal nemu sebab, memang mereka jelas sekali memblock semua negatif keyword bahkan pencarian dengan keyoword cerita wattpad plagiat yang muncul paling atas malah cerita wattpad yang memang judulnya plagiat sementara, semua berita dan tulisan mengenai plagiat digeser ke page 2 atau 3 google.
Sekalipun Wattpad banyak negatifnya tapi, harus diakui bagi penulis amatir Wattpad adalah platform promosi yang jitu bahkan, banyak publisher yang menjadikan Wattpad sebagai test market. Maksudnya banyak penulis yang disuruh untuk menjajal naskah mereka di Wattpad. Hal inilah yang membuat saya sendiri malah punya Wattpad karena, memang disuruh oleh publisher untuk test market di situ. Jadi memang gak melulu karya Wattpad amburadul, walaupun sebagian besar memang begitu dan terbukti saat sudah launching lalu di review oleh rakyat Goodreads.
Lantas bagaimana melihat karya Wattpad yang bagus? Simpel saja kalau sudah launching bukunya silahkan melipir ke Goodreads karena, rakyat Goodreads tidak akan pernah berbohong dalam memberikan bintang review. Sekalipun, penulis Wattpad memerintahkan fans untuk nulis review di Goodreads. Kita bisa dengan mudah melihat mana review asli dari avid readers dan bukan, tinggal cek profilenya saja.